Sebab, tidak ada seorang pun yang ingin dibandingkan, baik dengan saudaranya sendiri bahkan jika harus dibandingkan dengan orang lain.
Kebiasaan tersebut akan menimbulkan perasaan rendah diri pada anak.
Dirinya akan tumbuh menjadi orang yang tidak percaya diri dan merasa tidak mampu melakukan sesuatu.
Padahal, tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama, bahkan pada anak kembar sekali pun.
Perintah untuk bersikap adil ini dapat ditemukan dalam sabda Rasulullah SAW berikut ini:
فَاتَّقُوا اللَّهَ، وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلاَدِكُمْ
Artinya, “Bertakwalah kepada Allah. Bersikap adillah terhadap anak-anakmu,” (HR Bukhari).
Hadits ini dipahami oleh para ulama sebagai bentuk larangan bagi orang tua dalam bersikap pilih kasih terhadap anak kesayangan entah karena anak tertua, anak terakhir, anak berprestasi, anak paling saleh, anak paling berbakti dan seterusnya.
Baca Juga: Gus Baha Jelaskan 3 Tingkatan Ikhlas: Masuk Kategori Tiga Saja Sudah Bagus
Pilih kasih orang tua dilarang oleh agama karena jelas dapat menimbulkan keretakan dan kecemburuan sosial di lingkungan rumah tangga.