Dari Dulu Katanya Kiamat Sudah Dekat, tapi Kok Belum Terjadi? Begini Jawaban Gus Baha

- 14 September 2021, 06:35 WIB
Gus Baha jangan jadikan ibadah sebagai tersangka
Gus Baha jangan jadikan ibadah sebagai tersangka /Foto: Tangkapan Layar Video Instagram @ngajigusbaha/

MANTRA SUKABUMI - KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gud Baha merespon pertanyaan tentang hari kiamat.

Ada sebuah pertanyaan pada Gus Baha, dari sejak zaman Nabi, kiamat dinyatakan sudah dekat, tapi kok sampai saat ini belum terjadi ?

Menurut Gus Baha untuk menjawab permasalahan di atas diperlukan sebuah kecerdasan.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

"Kita harus punya kecerdasan, untuk menjawab pernyataan semacam ini," ujar Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari sebuah video di kanal Youtube Santri Ganyeng pada Selasa, 13 September 2021.

Gus Baha menyebut sebagai satu kecerdasan statistik. Misalnya, umur akhirat itu selamanya.

Maka umur dunia satu miliar tahun tetap cepet dibanding berabad tanpa batas akhir.

"Dunia seisinya itu umurnya hanya 8 menit dibandingkan abadinya akhirat," ungkap Ulama ahli tafsir ini.

Gus Baha mengingatkan umat Islam harus cerdas dalam menjawab pernyataan orang kafir dan pengingkar kiamat.

Ibnu Abbas mengatakan: “Diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah tanda-tanda kiamat. Tatkala Malaikat Jibril melewati penduduk untuk diutus kepada Nabi, penduduk langit pun mengucap takbir dan mengatakan bahwa sebentar lagi akan terjadi kiamat”.

Jika pengutusan Rasulullah SAW juga bagian dari pertanda bahwa kiamat itu sudah dekat, maka bagaimana bisa itu terjadi sedangkan sudah 1.000 tahun lebih sejak Nabi diutus hingga kini namun kiamat belum terjadi ?

Baca Juga: Ceritakan Kebaikan Mbah Moen, Gus Baha: Baik kepada Siapa Saja Termasuk Orang Fasik

Dalam buku Prediksi Akhir Zaman karya Muhammad Abduh Tuasikal dijelaskan, bahwa pemaknaan kata dekat berdasarkan ulmu dan ketentuan Allah berbeda dengan apa yang dipahami manusia.

Bisa jadi apa yang dekat bagi Allah, dianggap jauh oleh manusia. Hal ini juga ditegaskan dalam Al-Quran Surah Al-Ma’arij ayat 6-7, Allah berfirman:

إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُۥ بَعِيدًا
وَنَرَاهُ قَرِيبًا

Artinya: “Sesungguhnya mereka memandang siksaan itu jauh (mustahil). Sedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi)”.

Maka kiamat bisa dikatakan dekat karena dilihat dari lamanya kehidupan sebelum umat Nabi Muhammad SAW itu ada.

Misalnya, jika dianalogikan bahwa umur dunia ini sudah 50 tahun lamanya, maka dari usia itu dunia sudah berjalan selama 45 tahun.

Artinya, sisa lima tahun ini jika dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya jelas lebih sedikit.

Dalam hal ini, Nabi pun menjelaskan dalam sebuah hadis:

إِنَّمَا أَجَلُكُمْ فِى أَجَلِ مَنْ خَلاَ مِنَ الأُمَمِ مَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى مَغْرِبِ الشَّمْسِ

Baca Juga: Gus Baha: Jika Ingin Dihormati, Orang Tua Jangan Suka Bandingkan Anak

“Sesungguhnya ajal kalian—umat Islam—(dengan datangnya hari kiamat) jika dibandingkan dengan waktu yang ditempuh oleh umat-umat sebelum kalian bagaikan jarak antara salat Ashar dengan waktu maghrib (saat tenggelamnya matahari)”. (HR. Bukhari no. 3459, dari Ibnu ‘Umar)

Maka, umat Islam dalam hadis ini dikategorikan sebagai umat yang muncul pada waktu Ashar.

Sedangkan masa umat-umat terdahulu yang dimulai dari Nabi Adam antara waktu hidup pada masa rentang Subuh hingga Ashar.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah