Gus Baha: Ternyata Guyonan Dapat Dijadikan Formula Untuk Merangsang Keikhlasan

- 3 Oktober 2021, 07:35 WIB
Gus Baha: Ternyata Guyonan Dapat Dijadikan Formula Untuk Merangsang Keikhlasan.//
Gus Baha: Ternyata Guyonan Dapat Dijadikan Formula Untuk Merangsang Keikhlasan.// /Pexels/ Allan Mas



MANTRA SUKABUMI - Gus Baha merupakan seroang yang tingkat keilmuannya cukup masyhur.

Selain itu, Gus Baha juga terkenal sebagai kiai yang selalu ceria dalam berdakwah.

Ketika Gus Baha mengisi pengajian beliau mengungkapkan ternyata guyonan dapat dikadikan formula untuk merangsang keikhlasan.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Tetapi siapa sangka, ternyata guyon–menurut Gus Baha–dapat dijadikan sebagai formula untuk merangsang keikhlasan seseorang dalam beramal.

Untuk mendukung argumentasi tersebut, beliau menyebutkan makalah Said bin Abdurrahman az-Zubaidi, sebagaimana yang dikutip Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumiddin.

عَنْ حَكَّامِ بْنِ سَلْمٍ ، قَالَ: سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الزُّبَيْدِيَّ ، يَقُولُ: “يُعْجِبُنِيْ مِنَ القُرَّاءِ كُلُّ طَلِقٍ مِضْحَاكٍ، فَأَمَّا الَّذِي تَلْقَاهُ بِبَشَرٍ وَيَلْقَاكَ بِعَبُوْسٍ يَمُنُّ عَلَيْكَ بِعَمَلِهِ، فَلَا أَكْثَرَ اللّٰهُ فِي القُرَّاءِ ضَرْبَ هَذَا”

Dari Hakkam bin Salm, ia berkata: Saya mendengar Sa’id bin ‘Abd ar-Rahman az-Zubaidi, ia berkata: “Saya kagum kepada pada ahli qira’ah yang santai, ceria, dan banyak tertawa. Adapun orang yang ketika dijumpai engkau berbahagia, sedangkan ia cemberut ketika bertemu denganmu, serta mengungkit-ungkit amal yang dilakukannya atasmu, maka semoga semoga Allah tidak memperbanyak para ahli qiraah dari semacam ini.”

Berdasarkan makalah di atas, Gus Baha memberikan penjelasan bahwa sebagian dari tanda-tanda keikhlasan seseorang dalam beramal ialah santai dan ceria dalam bersikap.

Baca Juga: Gus Baha Kisahkan Seorang Wali Ketika Wafat Memandikan Jasadnya Sendiri

Dengan menampakkan kebahagiaan dan keceriaannya, selain orang lain yang memandangnya akan merasa bahagia, dirinya sendiri pun akan merasa lebih nyaman karena tidak terbebani keinginan mendapatkan balasan.

Lalu, bagaimana bisa tawa dan humor dijadikan sebagai formula untuk merangsang keikhlasan?

Gus Baha menambahkan bahwa poin penting untuk mencapai derajat keikhlasan ialah dengan lupa.

Yakni lupa akan jasa-jasanya, bahwa seseorang itu telah berbuat baik kepada orang lain. Dirangkum mantrasukabumi.com berbagai sumber pada 3 Oktober 2021.

Adapun cara yang bisa ditempuh untuk membuatnya lupa akan jasa-jasanya ialah dengan guyon.

Oleh karenanya, Az-Zubaidi secara tegas menyatakan bahwa ia begitu kagum kepada orang-orang yang bisa menampakkan keceriaan ketika mengajarkan ilmu Allah.

Sebaliknya, beliau tak mengharapkan semakin banyak orang yang bermuka masam di hadapan orang lain hanya karena merasa telah berjasa atas orang lain, padahal orang lain yang menjumpainya sangat bahagia.

Untuk mengingatkan para jamaah supaya belajar ikhlas dalam beramal, sembari tertawa Gus Baha berkata,

Baca Juga: Gus Baha Bagikan Rahasia Supaya Ketika Dihisab Nanti Dimudahkan oleh Allah

“Aku sing ngajar Ihya’ wae ikhlas kok, mosok kwe sing ngajarke alif, ba’, ta’ wae ora gelem ikhlas. Coba piro wae kitab tafsir akhire sing iso ndek pelajari.” (Saya yang mengajar Ihya’ Ulumiddin saja bisa ikhlas, kalian yang mengajarkan huruf hijaiyah saja tidak mau ikhlas. Coba berapa saja kitab tafsir yang akhirnya bisa kalian pelajari)" ungkap Gue Baha

 Ungkapan Gus Baha itu pun akhirnya mengundang gelak tawa para muhibbin beliau.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah