Network
MANTRA SUKABUMI - Ulama ahli tafsir Indonesia KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha menjelaskan hukum mengganti kelamin menurut Islam.
Seperti diketahui, akhir-akhir ini banyak kabar yang memberitakan proses penggantian kelamin, baik dari laki-laki menjadi perempuan ataupun sebaliknya.
Menurut Gus Baha, dalam Islam mengganti kelamin baik laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya adalah haram.
Baca Juga: Gus Baha Anjurkan untuk Menghafal Surat Al Mulk: Sebagai Pelindung Dari Siksa Kubur
Hal tersebut disampaikan Gus Baha dalam sebuah ceramahnya yang diunggah kanal YouTube Santreh Kopengan pada Oktober 2020.
Murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair itu mengatakan dirinya pernah diprotes seseorang terkait hukum mengganti jenis kelamin.
"Gus, ganti kelamin itu kan hak seseorang, kenapa Islam mengharamkan?," ujar Gus Baha menceritakan saat dirinya ditanya soal ganti kelamin.
“Kamu ini tanya fikih apa medis?, " jawab Gus Baha.
“Tanya fiqih, itu kan wilayahnya Anda, " tanya kembali orang tersebut kepada Gus Baha.
Gus Baha lantas balik bertanya kepada penanya tersebut, apakah dapat menjawab pertanyaan dirinya terkait hukum secara fiqh.
"Misalnya kasus nyata di Indonesia, cowok menjadi cewek. Saya tanya begini, “Kamu sanggup nggak menjawab pertanyaan fikih saya? Saya ini ahli fikih!," tanya Gus Baha.
Baca Juga: Gus Baha Sebut Emas Makhluk yang Paling Angkuh: Nabi Adam Diusir Dari Surga Semua Sedih Kecuali Emas
Putra ulama kharismatik Kyai Nursalim itu memberikan pertanyaan setelah orang tersebut berganti kelamin.
“Sekarang putuskan, setelah menjadi perempuan lalu tidurnya dengan siapa? Kalau mondok, ditaruh di pondok putra atau putri?," tambah Gus Baha.
Tak hanya itu, Gus Baha juga mempertanyakan sholat orang yang berganti kelamin tersebut.
"Sholatnya orang tersebut dengan cara apa? sebagai laki-laki atau perempuan? Kalau dia nikah, mau dengan siapa (laki-laki atau perempuan)? Orang itu gak bisa jawab," kata Gus Baha.
Gus Baha kemudian menjelaskan, karena hal itulah kemudian fiqh menolak pergantian kelamin.
Menurut Gus Baha, sebenarnya tidak hanya secara fiqh yang menolak, secara medis pun menolak hal tersebut.
“Apa semua hormon tubuhnya kemudian tersistem sebagai perempuan? Apa dia terus (mengalami) haid? Apa dia layak melahirkan?," tanya Gus Baha.
Baca Juga: Tata Cara Mandi Junub Menurut Gus Baha: Tidak Boleh Ada Sabun atau Sampo, Bisa Jadi Tidak Sah
Gus Baha juga menjelaskan salah satu kritik dari Al-Qur’an kepada orang yang mengganti asal-usul pokok kejadian (ketentuan) Allah.
Salah satu diantara godaan setan adalah mereka ingim mengubah ciptaan Allah, termasuk mengganti kelamin.
فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ ٱللَّهِ
“Lalu benar-benar mereka mengubahnya," (QS An-Nisa’:119)
"Untuk itu menurut saya, Anda itu pokoknya percaya sama orang alim. Orang alim itu orang paling gampang logika hukumnya," beber Gus Baha.
Gus Baha menegaskan, hukum tersebut bukan tentang asasi, namun tentang ketentuan Allah, Rasul dan juga medis.
"Coba misalnya begini, Mustofa itu dioperasi kelamin menjadi perempuan, kira-kira jenggotnya tetap tumbuh apa nggak?" ujar Gus Baha.
Artinya lanjut Gus Baha secara sistem tubuh saja orang tersebut tidak menerima (hal itu).
Baca Juga: Gus Baha Sebutkan 3 Amalan Sederhana Agar Diampuni Dosa, Salah Satunya Menyempurnakan Wudhu
"Terus, ketika melihat orang cantik, tetap syahwat apa nggak? Artinya tidak bisa, terus berhubung sekarang punya vagina lalu dihukumi perempuan?," imbuhnya.
Menurut Gus Baha, mengganti kelamin itu selain ditolak oleh syara, juga ditolak sistem medis.
"Nggak bisa. Selain ditolak syara’ juga ditolak sistem medis," tambah Gus Baha.
"Sekarang kebalikannya, perempuan di operasi menjadi laki-laki. Kira-kira melihat cicak lari apa nggak? Lihat cindel lari tidak, ayo mikir," pungkas Gus Baha.***
