Berarti ketika Nabi tidak mengharamkan menipu itu bukan hukum yang sebenarnya, tapi hukum tahapan, ini yang paling sulit dalam BAB FIKHUDDA'WAH.
"Ada hukum itu tidak sebenarnya, tapi hukum tahapan, "
Misalnya saya ketemu cewe Jakarta, mau mondok ditempat saya
Biasanya pake celana pendek saya suruh langsung berjilbab itu kesulitan.
"Kira-kira saya suruh ya udah nak pake celana panjang dulu, ".
Baca Juga: Gus Baha Sebut Tak Harus Istighfar saat Ingin Tebus Sholat, Cukup Lakukan ini untuk Melunasinya
"Karena pikir saya mendingan dari pada celana pendek, ".
"Terus dihati saya pasti Jilbab menyusul, kan gitu, ".
"Bukan menyatakan pake celana panjang hukum sebenarnya, tapi hukum tahapan, ".***