Tanggapi Filosofi Tarian Sufi Jalaludin Rumi, Gus Baha: Miliki Makna yang Luar Biasa

- 12 Oktober 2021, 20:40 WIB
Nama Gus Baha Jadi Trending di Twitter Usai Dijagokan Jadi Ketua Umum PBNU
Nama Gus Baha Jadi Trending di Twitter Usai Dijagokan Jadi Ketua Umum PBNU /Instagram/ @santrimilenialid/

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha ungkap bahwa dalam tarian sufi Jalaludin Rumi banyak sekali makna yang luar biasa.

Oleh karena itu dalam sebuah pengajian, Gus Baha ungkap filosofi tarian sufi Jalaludin Rumi.

Karena mengandung makna yang luar biasa dalam tarian sufi Gus Baha pun menyebut bahwa Jalaluddin Rmi merupakan orang soleh.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Karena itulah lanjut Gus Baha, jika orang bisa berjoget karena alunan musik, masa karena alunan nyanyian Tuhan mereka tidak bisa mengekspresikan dengan tarian.

"Kalau orang bisa asyik dengan musik untuk hal-hal yang mungkar, masak kita kalah asyik dengan Tuhan," Ungkap Gus Baha. Dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah kanal YouTube Kisah Lintas Dimensi pada 20 Oktober 2020.

Bagi Gus Baha Husain Al-Hallaj adalah orang sholeh, Jalaludin Rumi orang sholeh, Ibnu Arabi juga orang sholeh, karena mereka berangkatnya dari keasyikan dengan tuhan.

"Orang bisa menyanyi dan berjoget sebab lagu Ayat-ayat Cinta, lagu Munajat Cinta, masak tidak bisa berjoget sebab cinta Tuhan?," tanya Gus Baha.

Gus Baha kemudian menjelaskan tarian sufi tersebut dimulai oleh Jalaludin Rumi sehingga disebutlah "Tarian Rumi".

Baca Juga: Gus Baha: Agar Dapat Pahala Begini Sikap yang Harus Dilakukan Suami Saat Lihat Istri Marah

"Jadi, orang kalau tasawuf dan mahabbah (cinta)-nya kepada Allah itu sudah tinggi, maka menyebut lafal Allah saja sudah tidak bisa," bebernya.

Gus mengaku sudah pernah membaca kitab Matsnawi, karena itulah menurutnya tarian sufi Jalaludin Rumi ada filosofinya.

Gus Baha mengatakan jika Jalaludin Rumi merupakan orang sholeh yang logikanya sangat masuk akal, termasuk soal tarian sufinya.

"Dia itu ketika ingat dengan Tuhan, karena keasyikan lalu dilakukan sambil menari," ujar murid kesayangan KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen itu.

Gus Baha juga menjelaskan filosofi tarian sufi Jalaludin Rumi yang memiliki makna yang dalam.

"Misalnya, tangan kanan menengadah ke langit, tangan kiri menyebar rahmat di bumi," kata Gus Baha.

Baca Juga: Jangan Bersikap Seperti ini, Gus Baha Ungkap Bahayanya hingga Buat Diri Sengsara di Dunia dan Akhirat

"Inti filosofinya itu tangan kanan mengambil rahmat dari langit, tangan kiri menyebar rahmat di Bumi," sambungnya.

Jika yang menarinya artis menarik, sementara jika yang menarik orang tua berjenggot atau bahkan kakek-kakek menjadi tidak menarik.

"Lha menontonnya, karena filosofi cinta Allah atau karena cinta penarinya?! Yang bikin perkara (masalah) kan itu," sindir Gus Baha.

Tak hanya itu, Gus Baha juga menjawab sangkaan jika tarian sufi bergantung pada yang menarinya.

"Giliran yang menari orang yang cantik kan menarik. Lha yang menarik itu filosofi menarinya apa penarinya?," sambungnya.

Ulama ahli quran dan tafsir asal Rembang itu juga mengutip salah satu kitab klasik Imrithi yang banyak digunakan di pesantren-pesantren.

فَأُشْرِبَتْ معنى ضمير الشان * فَأُعْرِبَتْ فى الحان بالاحان

Terjemah bebas: (Maka [La ilaha illa Allah] tenggelam dalam dhomir sya’n [lubuk hati], bagaikan seorang pecandu minuman yang sedang asyik dengan diiringi irama musik).***

 

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah