Gus Baha: Islam di Aceh Indonesia Merupakan yang Tertua, sejak Masa Ali bin Abi Thalib

- 7 November 2021, 22:04 WIB
Gus Baha: Islam di Aceh Indonesia Merupakan yang Tertua, sejak Masa Ali bin Abi Thalib./*
Gus Baha: Islam di Aceh Indonesia Merupakan yang Tertua, sejak Masa Ali bin Abi Thalib./* /Tangkap layar YouTube.com/Najwa Shihab

 

MANTRA SUKABUMI - Gus Baha sebut Islam di Aceh Indonesia merupakan yang tertua, sejak masa Ali Bin Abi Thalib.

Pembahasan ini bermula saat Gus Baha mengisahkan Fathu Mekah yang terjadi di tahun ke 10 Hijriah.

Gus Baha mengatakan bahwa hal itu disempurnakan oleh Abu Bakar As Sidhiq, dan puncaknya dikuasai Umar bin Khattab.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Dimana menurut Gus Baha, sistem negara dan kendalinya ada di tangan Umar bin Khattab sepenuhnya.

Gus Baha menyampaikan bahwa saat itu teman-teman Umar bin Khattab yang sudah hidup di berbagai daerah dikirimi surat.

“Ada yang zaman itu sudah di Azerbaijan dan Tajikistan,” kata Gus Baha seperti dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube SANTRI GAYENG pada 29 Agustus 2020.

Kedua daerah tersebutlah yang nantinya menjadi daerah kelahiran Imam Bukhari yang sangat terkenal sebagai ahli hadits.

Surat tersebut berisi ajakan untuk kembali ke Mekah karena sudah aman dan ibadah di Masjidil Haram pahalanya lebih tinggi.

Beberapa orang sahabat yang bukan termasuk tokoh akhirnya kembali ke Mekah, lalu merasa bangga berada di Mekah.

Tetapi berbeda dengan sahabat-sahabat senior, salah satunya Salman Al Farisi yang mengatakan bumi tidak bisa dijadikan jaminan.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Kisah Salah Seorang Sahabat Nabi yang Mati dan Jasadnya Ditolak Bumi hingga Tiga Kali

Memang benar Mekah adalah kota suci dan sholat di dalamnya pahalanya setara seribu bila dilakukan

“Tetapi kamu harus tahu, bumi itu tidak mensucikan orang, Abu Jahal itu lahirnya di Mekah kurang ajarnya di Mekah,” ujar Gus Baha.

Yang dapat mensucikan seseorang hanya amalnya. Salman Al Farisi Pun menganjurkan agar orang-orang menyebar ke seluruh penjuru bumi.

Menyebar dan mengajarkan Islam karena itu merupakan karakter para Nabi. Sejak itu tidak ada sentralisasi di Mekah.

“Kebetulan di masa Ali dan Mu’awiyah ada konflik dan berkahnya luar biasa, sahabat-sahabat yang tidak ikut campur menuju Cina,” ungkap Gus Baha.

Gus Baha mengatakan saat itu Cina sangat populer untuk dijadikan tujuan perjalanan, ketika itulah ada yang tersesat di Selat Malaka.

Ada di antara murid-murid Ali bin Abi Thalib hidup di daerah Pasai yang sekarang merupakan bagian dari Provinsi DI Aceh Indonesia.

“Sehingga Islam di Aceh itu tua sekali, karena rata-rata sejarawan yakin Islam di Aceh zaman Ali bin Abi Thalib,” kata Gus Baha.***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah