Hukum Menutupi Rahasia atau Aib Diri Sendiri dan Orang Lain Menurut Gus Baha

- 10 November 2021, 16:01 WIB
Pendakwah kondang Gus Baha menjelaskan salah satu perkara mengenai hukum menyembunyikan rahasia atau aib orang lain atau diri sendiri
Pendakwah kondang Gus Baha menjelaskan salah satu perkara mengenai hukum menyembunyikan rahasia atau aib orang lain atau diri sendiri /Tangkapan layar Instagram/@gusbahaquote/

Namun, rahasia aib boleh untuk diceritakan pada orang lain jika dalam keadaan terpaksa.

Gus Baha memberikan contoh yaitu ketika akan berkonsultasi pada kyai atau ulama itu boleh diceritakan.

"Kecuali jika sudah terpaksa misalnya ketika konsultasi kepada kyai. Tapi selama tidak terpaksa jangan,"

Sebab, menyimpan rahasia itu termasuk sunnah Allah oleh karenanya masyhur di Hikam ada kalimat seperti ini.

Baca Juga: Amalan Dzikir Laa Ilaaha Illallah, Gus Baha Ungkap Keistimewaannya hingga Lebihi 7 Lapis Langit dan Bumi

"Karena menyimpan rahasia itu termasuk sunnah Allah. Makanya Masyhur di Hikam ada kalimat,"

"Ma akro maka man akro maka faina ma akro maka jamilu satrika fal hamdu lamin sataroka laisa hamdu lamin akro maka ma akro maka man akro maka innama akro maka jamilu satrika fal hamdu lamin sataroka laisa hamdu lamin akro maka."

Sementara itu, Gus Baha menjelaskan tentang makna dari kalimat Hikam tersebut. Yaitu seseorang yang dimuliakan orang lain itu karena bisa menutupi aib.

Jadi, orang yang dimuliakan oleh orang lain itu bukan berarti karena orang itu sempurna, melainkan karena menutupi aib.

"Seseorang yang dimuliakan orang lain bukan karena dia sempurna tapi aibnya ditutupi oleh Allah,"

Halaman:

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x