Pasalnya kata Gus Baha kemungkinan mendapat maaf itu kecil jika utang mu banyak.
Walaupun kiyai mengumumkan "kalau ada tanggungan mohon diikhlaskan", yang ikhlas dan bilang iya, bukan orang yang menghutangi, paham ya?!," ujar Gus Baha.
"Saya pertama menjadi kiyai tidak pernah meminta dihalalkan bagi si mayit, saya diprotes kiyai," katanya.
Kata Gus Baha ketika beliau menjadi kiayi itu tidak pernah meminta dihalalkan bagi si mayit.
"Saya mikir istihlal (memintakan kehalalan bagi si mayit) itu tak berguna, orang yang bilah iyanya juga bukan orang yang menghutangi," ungkapnya.
"Alternatifnya begini, ini berdasarkan hadits sohih, yang penting Anda menjadi kekasih tuhan dulu, jadi orang bener dulu," terang Gus Baha.
Jadi alternatif yang dijelaskan Gus Baha yaitu berdasarkan hadits sohih, kata beliau yang penting itu menjadi kekasih tuhan dulu.
"Utang memang harus dibayar, tapi kalau enggak bisa ya biarkan, namanya juga gak mampu, kalau sampai menjual rumah anak istri mu mau tinggal dimana?," jelas Gus Baha.
Baca Juga: Benarkah Hutang Menjadi Penyebab Orang Mendapat Siksa di Alam Kubur? Begini Penjelasan Gus Baha