MANTRA SUKABUMI – Gus Baha memaparkan secara ringkas dalam kajian perihal ketentuan halal.
Gus Baha menjelaskan ketentuan halal ketika upah yang diterima (penerima), tetapi secara tidak langsung dihasilkan dari perbuatan maksiat (pemberi).
Hal tersebut diamini oleh Gus Baha karena saat menerima sesuatu berupa upah (uang, barang,dll) acapkali kita khawatir terhadap aspek kehalalannya.
Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?
Maka dalam hal ini Gus Baha menganjurkan untuk mengedepankan berprasangka baik atau berhusnudzon terlebih dahulu.
Sebagaimana dimaksud Gus Baha tentang persoalan halalnya upah sepadan dengan surat An Najm ayat 32 seperti berikut:
اَلَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰۤىِٕرَ الْاِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ اِلَّا اللَّمَمَۙ اِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِۗ هُوَ اَعْلَمُ بِكُمْ اِذْ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاِذْ اَنْتُمْ اَجِنَّةٌ فِيْ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْۗ فَلَا تُزَكُّوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى
Terjemah:
“Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali kesalahan-kesalahan kecil.