Ustadzah Oki Setiana Dewi Ungkap Detik-detik Wafatnya Nabi Muhamad SAW, Begini Kisah Harunya

- 21 November 2021, 08:10 WIB
Detik-detik wafatnya Nabi Muhammad SAW diceritakan kembali oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi yang bikin haru
Detik-detik wafatnya Nabi Muhammad SAW diceritakan kembali oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi yang bikin haru /You Tube Sherly Annavita Rahmi

 

MANTRA SUKABUMI - Ustadzah Oki Setiana Dewi kisahkan cerita wafatnya Nabi Muhammad SAW yang merupakan nabi yang dicintai oleh seluruh umat muslim di dunia.

Banyak juga orang yang hingga saat ini tetap senantiasa membaca sholawat dan rindu kepadanya.

Nabi Muhammad SAW juga merupakan Nabi yang terakhir dan setelah wafatnya Rasul tak ada lagi yang menggantikannya sampai akhir zaman nanti tiba.

Baca Juga: Kisah Imam Prancis Ditanya Kenapa Muslim Harus Berhijab, Kata Ustadzah Oki Setiana Dewi Jutaan Kali Berharga

Dan ketika Rasul telah tiada, banyak umat muslim yang tak kuasa menahan air mata dan kesedihan.

Kisahnya itu telah membuat orang-orang muslim bercucuran air mata.

Lalu bagaimanakah kisah detik-detik wafatnya Nabi Muhammad SAW?

Dirangkum mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Oki Setiana Dewi pada Minggu, 21 November 2021, berikut adalah kisah detik-detik wafatnya Rasulullah SAW yang disampaikan oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi.

Di tanggal atau ditahun 11 Hijriyah, Rasulullah menderita sakit panas.

Sakit akibat diracuni oleh orang Yahudi.

Seorang wanita Yahudi di tahun 7 Hijriyah pada saat perang Khaibar.

Seorang wanita tersebut menaburkan racun di daging yang dimakan Rasulullah dan dampak dari racun tersebut mulai terasa di tahum 11 Hijriyah.

Rasulullah SAW dalam keadaan sakit, kemudian pergi kepemakaman Baqi' dan mendoakan seluruh para syuhada yang berada di Baqi'.

Rasul katakan, "Sesungguhnya kami, sesungguhnya aku pun akan menyusul kalian."

Pada saat itu Rasulullah SAW meminta izin kepada istri-istrinya untuk beristirahat di rumah Aisyah.

Istri yang sangat dicintai oleh Rasulullah SAW.

Baca Juga: Jangan Sia-siakan Masa Mudamu, Ustadzah Oki Setiana Dewi Sarankan untuk Lakukan Hal ini

Dalam keadaan sakit, suatu ketika Rasulullah dipapah oleh Fadhl bin Abbas dan Ali bin Abi Thalib untuk datang ke masjid, untuk datamg kemimbar dan berkhutbah di depan seluruh sahabat-sahabatnya.

Rasul katakan, "Tidak ada yang aku khawatirkan dengan kalian kecuali pada saat dunia ini dibentangkan oleh kalian dan kalian berlomba-lomba untuk mengejarnya dan dunia itulah yang akan membinasakan kalian," kata Rasulullah.


Rasul melanjutkan lagi, "Seorang hamba Allah diberikan pilihan oleh Allah untuk berada terus di muka bumi ini atau kembali kepada Allah dan menatap wajah Allah dan hamba tersebut memilih untuk kembali kepada Allah SWT."

Abu Bakar mendengar hal tersebut, kemudian tersedu-sedu dan menangis bersimbah air mata dan ia mengatakan, "Wahai Rasulullah. Aku, orang tuaku, ayah ibuku, jiwaku, hartaku, menjadi tebusan untukmu, wahai Rasulullah."

Rasulullah berusaha menenangkan Abu Bakar dan Rasul berkata, "Tenang Abu Bakar dan tetaplah berada di tempatmu wahai Abu Bakar."

Seluruh sahabat merasa heran dengan kata-kata dari Abu Bakar dan air mata yang turun dari mata Abu Bakar.

Mereka kemudian paham bahwa ternyata itulah isyarat bahwa hari terakhir dari Rasulullah SAW.

Rasul lebih memilih Allah, Rasul lebih memilih memandang wajah Allah, Rasul lebih memilih memandang wajah Allah dibanding dengan terus berada di muka bumi ini.

Maka, seluruh sahabat menangis di masjid tersebut.

Rasulullah dalam keadaan semakin lemah kemudian dipapah kembali oleh Ali bin Abi Thalib dan Fadhl bin Abbas kembali kerumahnya.

Pada saat itu Rasulullah berada di pangkuan, di dadanya Aisyah dan di subuh hari Rasulullah SAW berjalan tak seperti biasanya karena sebenarnya Rasulullah semakin melemah.

Namun, pada hari itu Rasul membuka tirai di depan pintu Aisyah yang langsung berhadapan dengan para sahabat yang sedang melakukan sholat subuh dipimpin oleh Abu Bakar.

Hampir dan nyaris saja seluruh sahabat membatalkan sholat tersebut namun Rasul kembali memberi isyarat untuk tetap melanjutkan shalat dan mereka mengira senyuman yang dilakukan oleh Rasulullah adalah tanda bahwa Rasul akan kembali kepada mereka.

Baca Juga: Bagaimana Syaitan Menggoda Manusia dari Kiri Kanan dan Belakang Begini Penjelasan Ustadzah Oki Setiana Dewi

Namun tidak pada kenyataannya, Rasul kembali ke dada, ke pelukan Aisyah, istri yang dicintainya dan pada saat itu Fatimah datang ke rumah Aisyah dan Fatimah biasanya disambut dan dicium oleh Rasul.

Namun, apa yang tejadi pada saat itu, Rasulullah SAW dalam keadaan lemah dan tak sanggup untuk menyambut kedatangan Fatimah, maka Fatimah pun memandang ayahnya, "Wahai ayah, betapa berat penderitaanmu wahai ayah, betapa luar biasanya kesakitanmu wahai Ayah."

Apa yang dikatakan Rasulullah, "Inilah hari terakhir di mana aku merasakan penderitaan, wahai Fatimah.

Setelah hari ini, aku tidak akan pernah merasakan penderitaan lagi."

Rasulullah SAW membisikkan sesuatu di telinganya Fatimah dan Fatimah kemudian berlari dan menangis sejadi-jadinya dan kemudian Rasul mengatakan kembali membisikkan kalimat kepada Fatimah dan Fatimah pun kembal tertawa.

Dan ternyata di kemudian hari orang-orang dan Aisyah bertanya kepada Fatimah tentang apa yang dibisikkan Rasul.

Fatimah menjawab, "Dibisikan pertama Rasul katakan bahwa Rasul akan pergi meninggalkan kita semua, itu yang membuat aku menangis dan dibisikan kedua Rasul mengatakan bahwa aku adalah orang yang paling pertama untuk menyusul ayahku Rasulullah dan itulah yang membuatku tertawa."

Matahari semakin meninggi dan Rasulullah SAW semakin melemah.

Pada suatu ketika ada seseorang megetuk pintu rumah Rasulullah SAW dan Fatimah membuka pintu tersebut dan mengatakan, "Untuk apa kau datang kemari? Ayahku sedang sakit."

Lalu orang tersebut mengatakan, "Tidak, aku harus bertemu dengan ayahmu."

"Untuk apa? Ayahku sedang sakit." Fatimah menutup pintu rumah itu dan Rasulullah memanggil Fatimah dengan mengatakan, "Fatimah, dialah malaikat maut.

Fatimah, dialah yang memutuskan kebahagiaan sementara.

Wahai Fatimah, dia yang akan bertemu denganku. Wahai Fatimah, inilah hari terakhirku wahai Fatimah." Dan Fatimah tidak lagi mampu mebendung air matanya.

Ia paham bahwa ini adalah detik-detik wafatnya Rasulullah SAW.

Dalam keadaan lemah, malaikat maut menjumpai Rasulullah SAW.

Rasul bertanya,"Di mana malaikat Jibril?," dan malaikat Jibril pun datang menjumpai Rasulullah.

Rasul bertanya,"Apa hakku di hadapan Allah SWT wahai malaikat Jibril?."

Malaikat Jibril menjawab," Bahwa Allah SWT telah menantimu di surga, bahwa seluruh malaikat-malaikat telah menanti di pintu-pintu langit untuk menyambut kedatangan ruhmu wahai kekasih Allah."

Dan apa yang dilakukan Rasulullah? Rasul tidak tersenyum.

Malaikat Jibril berkata,"Kenapa kau tidak tersenyum?."

"Aku memikirkan umatku wahai malaikat Jibril, bagaimana dengan umatku sepeninggalanku?"

Malaikat Jibril mengatakan, "Aku pernah mendengarkan Allah berfirman, "Tidak akan masuk surga kecuali orang-orangmu, umat-umatmu yang masuk surga terlebih dahulu."

Maka perlahan-lahan ditariklah ruh dari Rasulullah SAW dan Rasul mengatakan, "Betapa dahsyat rasa sakit ini, wahai malaikat.

Betapa dahsyat rasa sakaratul maut ini.

Kalau Engkau mau wahai Allah, timpakan rasa sakit sakaratul maut umatku terhadapku wahai Allah."

Rasulullah SAW memikirkan bagaimana rasa sakit sakaratul maut umatnya dan kemudian Rasulullah SAW pun semakin menderita sakit yang sangat parah seperti dicacah oleh pedang rasa sakaratul maut tersebut dan apa yang dilakukan oleh Rasulullah, Rasul mengatakan ingin kembali kepada Allah.

Tangannya kemudian ditunjukkan ke atas, "Laillahaillallah... Laillahaillallah," dan itulah akhir hidup dari Rasulullah SAW.

Itulah detik-detik wafatnya Rasulullah SAW, yang telah disampaikan oleh ustadzah Oki Setiana Dewi dalam satu ceramahnya.

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran buat kita sebagai umat muslim, untuk selalu bertaqwa kepada Allah dan mengamalkan ajaran yang telah di ajarkan oleh Rasulullah SAW.***

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah