"Misalnya, suami memiliki uang banyak, inginnya diberi, dikasih dan disayang," ungkap Gus Baha.
Watak perempuan yang seperti itu benar dan dibenarkan oleh Allah, karena itu memang wataknya perempuan.
Bahkan Allah berkata, ciri dasarnya perempuan itu, orang yang didesain Allah orientasinya itu memang berhias (hilyah).
Sementara laki-laki itu didesain Allah sebagai penanggung jawab kebenaran.
"Bahkan diantara yang disebut Allah penanggung kebenaran diulang beberapa kali, diantaranya yang disebut Allah, meskipun kebenaran yang ditanggung laki-laki itu kebenaran yang bahkan menyudutkan laki-laki ," ucap Gus Baha.
Kebenaran yang merugikan laki-laki atau yang merugikan orang tua kita.
Sehingga, satu cita-cita agama apabila meminta konfirmasi kebenaran kepada perempuan tidak akan berhasil.
Sebab itu kalau anda ulama sungguhan, harus ada waktu menyayangi istri dan ada waktunya sendiri.
Demikian keterangan Gus Baha tentang watak asli perempuan, semoga bermanfaat.***