Gus Baha Ungkap tentang Hal Gaib: Sesuatu yang Tak Bisa Disentuh dan Dilihat Mata

- 4 Desember 2021, 16:30 WIB
Gus Baha ungkap 2 syarat menjadi orang alim.
Gus Baha ungkap 2 syarat menjadi orang alim. /Instagram/@ulama.nusantara

MANTRA SUKABUMI - Dalam satu ceramahnya KH Bahauddin Nursalim atau disebut Gus Baha menjelaskan tentang gaib.

Menurut Gus Baha, gaib adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat dan tidak bisa disentuh oleh tangan kita.

Oleh karena itu, gaib merupakan sesuatu yang ada namun tidak bisa kita lihat secara langsung oleh mata kita.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Kemudian Gus Baha mengatakan bahwa kata gaib dalam Alquran berbeda dengan yang sudah masyhur di Indonesia.

"Kata gaib bukan seperti dalam bahasa Indonesia. Misalnya setan atau hantu yang selalu diidentikkan dengan gaib." tutur Gus Baha dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Santri gayeng pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Kalau di dalam bahasa Arab kata Gus Baha ghaib itu lawan kata dari sesuatu yang bisa disaksikan dengan indra manusia.

"Kita orang mukmin beriman kalau surga itu ada tapi kita tak pernah melihat surga.

Kita mukmin tak pernah melihat neraka tapi kita percaya bahwa neraka itu ada.

Ini sesuatu yang tidak bisa dilihat mata dan tak pernah disentuh oleh tangan kita,” jelas Gus Baha.

Sesuatu yang gaib ini kata Gus Baha dipercaya eksistensinya dengan syarat sesuatu itu manshus, maksudnya secara eksplisit hal-hal gaib itu disebutkan di dalam Alquran atau hadis, misalnya surga dan neraka.

Baca Juga: Bertanya Soal Pusat Bumi, Gus Baha Jawab Melalui Kisah Abu Nawas dan Nashiruddin Hoja

Mengenai Allah, Gus Baha menjelaskan bahwa Allah bukanlah zat yang gaib sebagaimana penjelasan para sufi. Walaupun para ulama berbeda pendapat.

"Bagi sufi, Allah tidak bisa dikatakan sebagai gaib karena Allah itu jelas adanya.

Dalam asmaul husna Allah disebut juga dengan ad-dhahir.

Contohnya begini, orang yang melihat mobil mewah dan pesawat yang canggih pasti berpikir dan yakin bahwa pembuatnya orang yang hebat.

Kita tidak perlu ketemu atau melihat pembuat pesawat tersebut tapi kita sudah percaya langsung bahwa yang membuat pesawat itu pasti orang hebat.

Tanpa ada keraguan. Akal kita pasti meyakini itu,” tutur Gus Baha memberikan contoh.

Mengenai pencipta pesawat canggih ini bisa dijadikan cara berpikir untuk mengetahui Tuhan.


"Nah, kita melihat langit, bumi, matahari, semuanya tertata rapi. Air dengan segala fungsinya, tanaman, oksigen dan lain-lain.

Meskipun kita tidak pernah melihat Tuhan, pasti akal kita dan naluri kita pasti mengatakan bahwa yang membuatnya adalah zat yang super bijak dan super bijaksana.

Sehingga di dalam asmaul husna Allah disebut dengan ad-Dhahir. Zat yang sangat jelas," kata Gus Baha.

Oleh sebab itu, alam raya ini adalah bukti eksistensi Tuhan.**"

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x