Gus Baha Bagikan Ijazah Doa Agar Allah Tidak Permalukan dengan Perlihatkan Kejelekan dan Amal Buruk

- 7 Desember 2021, 05:11 WIB
Gus Baha ajarkan doa agar tidak dipermalukan Allah dengam diperlihatkan keburukan
Gus Baha ajarkan doa agar tidak dipermalukan Allah dengam diperlihatkan keburukan /Tangkap layar/Ngaji Gus Baha

MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha membagikan ijazah doa agar Allah tidak mempermalukan dengan memperlihatkan kejelekan-kejelekan atau amal buruk yang telah dilakukan.

Ijazah doa yang dibagikan Gus Baha itu bersumber dari sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang bisa diamalkan setiap selesai sholat.

Menurut Gus Baha, dalam hadits itu Rasulullah mengajarkan sebuah doa agar kelak tidak dipermalukan Allah dengan catatan-catatan buruk.

Baca Juga: Nabi Muhammad Merasa Sedih dan Tersiksa Karena Pernah Sholat di dalam Ka'bah, Ini Alasannya Kata Gus Baha

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Asal Usul Wayang Kulit hingga Sebut Para Wali Sempat Berdebat karena Hal Itu

Hal tersebut disampaikan Gus Baha dalam sebuah pengajian yang diunggah kanal YouTube Santri Official pada 26 November 2021.

"Siapa saja yang tidak ingin Allah menghentikannya karena keburukan amalnya, dan tidak ingin Allah menampakkan catatan amal buruknya," ujar Gus Baha.

"Jadi, orang yang tidak ingin dipermalukan Allah di depan umum, untuk membaca buku-buku kejelekannya dia, jadi tidak dipertontonkan kejelekannya, maka hendaknya dia berdoa dengan doa ini di setiap akhir sholatnya," sambung Gus Baha.

Gus Baha mengaku pernah mengajarkan doa tersebut kepada para santrinya, meskipun ada beberapa redaksi bacaan yang berbeda.

"Kalau riwayat ini begini, tapi sama dengan yang pernah saya ajarkan ke kalian," kata salah satu murid kesayangan Mbah Maimoen Zubair tersebut.

Adapun doa yang dibaca akhir sholat agar tidka dipermalukan dengan diperlihatkan amal buruk dan kejelekan tersebut adalah:

اللَّهُمَّ إِنَّ مَغْفِرَتَكَ أرْجى مِنْ عَمَلي وَإِنَّ رَحْمَتَكَ أوْسَعُ مِنْ ذَنْبِي ، اللَّهُمَّ إنْ كانَ ذَنْبي عِنْدَكَ عَظِيما فَعَفوُكَ أعْظَمُ مِنْ ذَنْبِي ، اللَّهُمَّ إنْ لَمْ أكُنْ أهْلاً أنْ تَرْحَمَني فَرَحْمَتُكَ أهْلٌ أنْ تَبْلُغَني وَتَسَعَني لاَنَّها وَسِعَتْ كُلَّ شَيٍ بِرَحْمتِكَ يا أرْحَمَ الرّاحِمينَ

"Sesungguhnya ampunan-Mu lebih bisa diharapkan dibanding amal-amalku, jadi kita berharap rahmat Allah itu karena luasnya rahmat-Nya bukan melulu mengandalkan amal," terang Gus Baha.

Baca Juga: Cara Paling Mudah Hancurkan Setan Menurut Gus Baha: Dijamin Setan akan Tersiksa

Gus Baha menjelaskan makna dari doa tersebut yakni jumlah ampunan Allah itu lebih menjadi harapan karena ampunan Allah tidak terbatas.

"Dan sesungguhnya Rahmat-Mu lebih luas dibanding dosa-dosaku, ya Allah jika saya tidak layak untuk sampai ke rahmat-Mu, naka rahmat-Mu layak untuk sampai kepadaku," beber Gus Baha melanjutkan arti doa tersebut.

Putra Kyai Nursalim Rembang itu mengaku dirinya telah merasakan sendiri hal tersebut, karena ia meminta bagi orang yang menyukainya untuk tidak terlalu sering berdoa.

"Imannya dijaga, doa itu sesekali saja, kita mendapat rahmat Allah sejak sebelum kita berdoa, mendapat rasa aman dari Allah juga sebelum berdoa," jelas Gus Baha.

Bahkan menurut Gus Baha manusia mendapat fasilitas tauhid juga sebelum mengaji, sehingga hal itu menunjukkan semua ini berasal dari Allah.

"Sekarang saya tanya kalian baik-baik, dengarkan, saya sejak kecil kan hidup, umumnya anak kecil itu mainan nekeran, kadang cari burung, cari ayam, pokoknya bahagia," beber Gus Baha.

"Bahagia sekali menjadi anak kecil, main apa saja senang, padahal saat itu belum mengenal Allah dan tidak berdoa diberi kebahagiaan,"

"Saat sudah tua, mau senang saja repot sekali, harus punya uang, punya istri yang salehah, harus punya tetangga yang baik, banyak omong, saat belum apa-apa saja kamu bisa bahagia," tambah Gus Baha.

Baca Juga: Benarkah Doa Bagi Orang yang Meninggal Tidak Sampai? Ini Jawaban Gus Baha: Mereka Berebut ketika Ada Doa

Karena itulah lanjut Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) itu bahagia merupakan anugerah dari Allah SWT.

"Sekarang ada orang, mohon maaf jadi pelacur di usia 20 tahun, saat jadi pelacur di usia 20 tahun rezeki pertamanya ketika di booking harganya 1 juta, hari kedua di booking lagi harganya 500 ribu, lalu bilang begini kalau aku tidak jadi pelacur mau makan dari mana?," tutur Gus Baha.

"Lho dia hidup 20 tahun sebelum jadi pelacur pun tetep bisa makan, makanya transaksi sekarang itu goblok, makanya jangan mau jadi PNS kalau itu malah membuatmu menjadi kafir,"

"Jangan jadi guru kalau itu malah membuatmu jadi kafir, sejak jadi pedagang malah jadi kafir, bukan kafir dalam arti keluar dari iman, karena itu tadi," tegas Gus Baha.

Sebab kata Gus Baha, sebelum berdagang juga bisa senang, sebelum jadi PNS juga bisa senang, bahkan sebelum jadi guru atau mubaligh juga bisa hidup senang.

"Saat jadi mubaligh, larisnya bulan Mulud, kalau bukan Mulud pikirannya sumpek, itu apa-apaan, rahmat Allah itu sudah ada bahkan sebelum kita minta," pungkas Gus Baha.***

Editor: Andriana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah