Network
MANTRA SUKABUMI - Berikut penjelasan KH. Ahmad Bahauddin Nursalim tentang jangan beri mahar terlalu kecil untuk calon istri.
Mahar adalah suatu bentuk ungkapan terima kasih dari calon mempelai laki-laki untuk perempuan.
Gus Baha menjelaskan bahwa laki-laki itu harus memberikan mahar yang sesuai, jangan terlalu kecil.
Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?
Mahar yang terlalu kecil tidak akan dirasakan manfaatnya oleh orang banyak, khususnya keluarga.
Gus Baha juga mengatakan pemberian mahar dalam pernikahan untuk perempuan itu agar mendapatkan keberkahan.
"Makanya saya minta, pernikahan yang barokah," ucap Gus Baha sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari unggahan video di kanal YouTube SANTRI OFFICIAL.
Gus Baha mengatakan di Sarang sudah banyak gerakan seperti itu.
Maksudnya sudah banyak para masyayikh yang mengatakan pada muridnya agar memberikan mahar yang pantas.
Gus Baha pernah menyaksikan sendiri, ketika ada santriwati menikah.
Baca Juga: Perempuan Jangan Minta Mahar yang Sekiranya Mempersulit, Gus Baha: Tidak akan Barokah
"Saking dermawannya Mbah Moen, beliau menyumbang sapi, sapi hidup," ungkap Gus Baha.
Hal itu dilakukan Mbah Moe. demi menghargai santri yang telah lama mengabdi.
Mbah Moen memberikan sapi yang masih hidup itu untuk dijadikan mahar nikah.
"Artinya, Allah sendiri membayangkan mahar itu sejumlah tidak terhitung," ucap Gus Baha.
Sehingga apabila jumlahnya banyak, maka akan dianggap hebat ketika seorang perempuan mengesahkan maharnya dipakai makan keluarga.
"Sedangkan maharmu kecil, apa bisa dimakan satu keluarga?" tanya Gus Baha.
Kemudian Gus Baha mengatakan, jika mahar nikah itu seperangkat alat sholat, apakah bisa digunakan ketika keadaan krisis?" ungkap Gus Baha.
Demikian tentang jangan beri mahar terlalu kecil untuk calon istri, semoga bermanfaat.***
