Menurut Gus Baha, hal tersebut dibuktikan dalam kisah Nu’aiman ini.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa banyak orang nakal yang mencintai Allah dan Rasul.
“Imam Ibnu Hajar bilang bersih dari dosa bukanlah syarat mencintai Allah karena buktinya Nu’aiman mabuk dan Rasulullah SAW tahu itu. Jika Rasulullah tidak tahu, orang bisa mentakwil hukum ketidaktahuan Nabi SAW tentang kemaksiatan itu. Sehingga Nu’aiman disebut sebagai orang yang mencintai Allah dan Rasul,” jelas Gus Baha.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Aku itu belum pernah dibuat gembira orang seperti Nu’aiman membuatku gembira.”***