Praktikan Hal ini agar Hati Lembut dan Empati Terasah, Buya Arrazy Hasyim: Dalil Akal dan Qolbu itu Beda

- 20 Desember 2021, 13:48 WIB
Praktikan Hal ini agar Hati Lembut dan Empati Terasah, Buya Arrazy Hasyim: Dalil Akal dan Qolbu itu Beda./
Praktikan Hal ini agar Hati Lembut dan Empati Terasah, Buya Arrazy Hasyim: Dalil Akal dan Qolbu itu Beda./ //Tangkapan latar YouTube Cafe Rumi Jakarta



MANTRA SUKABUMI- Buya Arrazy Hasyim memberikan tips agar hati menjadi lembut dan tidak terlalu dominan oleh akal.

Pasalnya, menurut Buya Arrazy Hasyim, orang yang terlalu mengedepankan akal biasanya memiliki hati keras dan rasa empati berkurang.

Salah satu ciri hati keras, kata Buya Arrazy Hasyim, adalah kerap meminta dibuktikan secara ilmiah atau dalil.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale bersama Seluruh Ekosistem dengan Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat

Padahal, dari penjelasan Buya Arrazy, di dunia ini tak semuanya berkaitan dengan akal.

"Akal memang terlalu sombong, itu perangkatnya setan," katanya, seperti dikutip Mantrasukabumi.com dari kanal YouTube YT SULUK pada Senin, 20 Desember 2021.

Dengan menggunakan akal, setan disebut gemar mengklaim dirinya lebih baik daripada yang lain.

"'saya lebih baik daripada Adam'. Itu kan akal yang ngomong," ucapnya.

Oleh karena itu, orang yang memiliki hati keras dan kurang empati, biasanya kerap menagih dalil tertulis.

"Maka, kita jangan hanya menggunakan akal yang butuh dalil. Akal itu, dia butuhnya dalil tertulis. Rasionalisasi," ungkapnya.

Sementara qolbu, kata Buya Arrazy Hasyim, tidak membutuhkan dalil tertulis.

Menurutnya, qolbu lebih mengedepankan rasa yang dimiliki manusia.

"Kalau ada teman-teman yang bertanya 'bagaimana caranya khusyu', nah dia itu mulai qolbu yang bertanya," ujarnya.

Baca Juga: Ternyata Ada Dzikir Istimewa yang Beratnya Melebihi Alam Semesta Menurut Buya Arrazy Hasyim

Maka, katanya, orang yang lebih mengutamakan intelektual di atas spiritualitas biasanya 'tertinggal'.

"Dia lupa, bahwa dalil akal itu beda dengan qolbu," katanya.

"Dalil qolbu itu kenangan, (sedangkan) dalil akal itu hujjah (bukti)," sambungnya.

Buya Arrazy Hasyim lantas menyarankan untuk mengasihi anak yatim agar hati lembut.

"Kamu yang keras hati, akalnya terlalu dominan, datanglah kepada orang-orang yatim. Coba kasih dia (sesuatu) dan usap kepalanya," katanya.

Setelah itu, katanya melanjutkan, akan muncul perasaan empati atau terenyuh.***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x