Tiga Tingkatan Kesabaran Bagi Orang Yang Berpuasa, Simak Uraiannya

- 29 April 2020, 03:00 WIB
Senja di Batu Bintang
Senja di Batu Bintang /Fauzan Evan/.*/Fauzan Evan

MANTRA SUKABUMI – Ibadah puasa merupakan ibadah yang rahasia, mengapa demikian? Sebab yang mengetahui bahwa seseorang melaksanakan puasa hanya dia sendiri dan Allah subhanahu wata’ala.

Menjalankan ibadah puasa adalah kewajiban sekaligus amanah dari sang Pencipta. Disebut sebuah amanah karena pelaksanaan ibadah puasa dari pagi hingga petang menahan haus dan lapar, tidak boleh membatalakannya baik secara sembunyi-sembunyi apalagi di depan banyak orang.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Wilayah Sukabumi : 6 Ramadan 1441 H / 29 April 2020

Ibadah puasa dapat dijadikan sebagai tolak ukur peningkatan ketakwaan seorang muslim terhadap Allah subhanahu wata’ala, seperti firman Allah subhanahu wata’ala dalam Surah al-Baqarah: 183, "Hai orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa".

Selain untuk meningkatkan ketakwaan kita, puasa pada bulan Ramadan juga menjadi sebuah ujian kesabaran. Sabar dalam segala hal, bukan hanya sabar ketika menahan haus dan lapar menunggu tibanya waktu berbuka.

Sebab tidak sedikit orang yang berpuasa namun hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, akan tetapi tidak sabar dalam menjalankannya. Rasa lemas karena lapar dan haus dijadikan sebuah alasan untuk bermalasan melakukan ibadah lain.

Baca Juga: Warga Temukan Mayat Tanpa Busana di Sungai Cicatih Warungkiara

Puasa mengumpulkan tiga macam kesabaran. Maka jika kita perhatikan, puasa ini melatih kesabaran kita agar puasa kita lebih panjang. Dan tidak mungkin iman itu hidup jika tidak ada kesabaran.

Sayidina Ali bin Abi Thalib berkata, “sabar dalam keimanan itu seperti kepada untuk badan”. Sebagaimana badan tidak akan bisa hidup tanpa kepala, iman pun demikian. Iman tidak akan hidup kecuali dengan kesabaran.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “tidaklah seseorang diberikan pemberian yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran”. (HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Kisah Ramadan: Kisah Singkat Hidup Sahabat Nabi ﷺ, Said bin Zaid RA

Hal ini dikarenakan kita hanya diberikan dua pilihan kesabaran. Pilihan sabar di dunia atau sabar di neraka. Sabar di dunia manfaatnya luar biasa, tapi sabar di neraka, sudah tidak ada manfaatnya lagi. Orang yang tidak mau sabar didunia untuk mentaati Allah dan menjauhi maksiat, dia akan bersabar di api neraka. Dan kesabaran di neraka sudah tidak ada manfaatnya lagi.

Artikel ini sebelumnya telar tayang di RingTimes dengan judul “Tiga Macam Kesabaran Ketika Puasa, Apakah Kamu Sudah Melakukannya?"

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

اصْلَوْهَا فَاصْبِرُوا أَوْ لَا تَصْبِرُوا سَوَاءٌ عَلَيْكُمْ ۖ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Masukklah kamu ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); maka baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Thur[52]: 16).

Baca Juga: Pandangan Hukum Islam dan Medis Dampak Tidur Setelah Sahur dan Subuh

Maka lebih baik kita sabar di dunia dari pada kita sabar dalam api neraka. Adapun tiga kesabaran itu berikut uraiannya.

  1. Sabar untuk mentaati Allah

Untuk menjalankan perintah Allah dan ketaatan-ketaatan Allah, dibutuhkan kesabaran. Hal ini dikarenakan bahwa jiwa manusia menyuruh kepada keburukan dan juga setan yang selalu menggoda kita. Setan selalu menghalang-halangi dari ketaatan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا…

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha[20]: 132 ).

Baca Juga: Berangkat dari Bayah Menuju Jawa, Nelayan Banten Hilang di Laut Ujung Genteng Sukabumi

  1. Sabar untuk meninggalkan kemaksiatan

Betapa banyak orang-orang yang tidak memiliki kesbaran dalam menghadapi syahwat yang akibatnya adalah dia puaskan syahwatnya. Dia tidak peduli apakah Allah ridho atau tidak.

Di bulan suci Ramadan ini tidak sedikit masih ada orang yang menuruti nafsu syahwatnya dengan tidak menjalankan ibadah puasa. ada juga di malam hari bukannya pergi ke masjid beribadah tarawih tetapi malah pergi ke tempat hiburan malam.

  1. Sabar untuk menghadapi musibah

Musibah berupa lapar, haus, lemas, tentu ini semua musibah. Musibah yang melatih kesabaran kita agar kesabaran kita bisa jauh lebih panjang. Karena pada dasarnya kesabaran tidak ada batasnya. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “bersabarlah sampai engkau bertemu denganku di telaga haud."

Wallahu 'alam. (Sophia Tri Rahayu Adisti).**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Ringtimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah