Contoh Khutbah Idul Fitri 2022 Tema Meraih Kemenangan Melalui Ketaatan

- 8 April 2022, 18:30 WIB
Contoh Khutbah Idul Fitri 2022 Tema Meraih Kemenangan Melalui Ketaatan
Contoh Khutbah Idul Fitri 2022 Tema Meraih Kemenangan Melalui Ketaatan /Ahmad Fiqi Purba/Jurnal Medan

وَلَيَنصُرَنَّ اللهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ.  الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي اْلأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلاَةَ وَءَاتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ اْلأُمُورِ

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Yaitu)orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (Qs al-Hajj/22:40-41).
Akan tetapi, yang sangat menyesalkan, banyak kandungan syariat Islam yang diremehkan kaum Muslimin. Banyak kaum Muslimin yang menyimpang dan berpaling dari ajaran Islam, kemudian lebih memilih pedoman-pedoman yang bukan milik Allah Ta’ala. Akibatnya, banyak yang kemudian tersesat, dan bahkan menyesatkan. Tersesat dari kebenaran, sehingga umat tercerai-berai. Simpul persatuannya mulai terlepas satu per satu. Kaum Muslimin menjadi sasaran para musuh, dan menjadi kaum yang hina setelah sebelumnya mulia. Kaum Muslimin menjadi kaum yang lemah setelah sebelumnya kuat. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Maka menjadi kewajiban kita untuk mengembalikan kemuliaan Islam dan kaum Muslimin. Yaitu membulatkan tekad untuk berpegang teguh dengan syariat yang telah ditetapkan Allah Ta’ala, mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mengikuti jalan para khulafa`ur-rasyidin. Karena dari sanalah kita akan mendapatkan kembali dinul-Islam dengan segala kebaikannya.

Di antara kebaikan agama ini, yaitu adanya hari raya yang membahagiakan. Hari yang menjadi penutup puasa dan sebagai permulaan bulan haji. Hari, saat kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia keluar dari rumahnya menuju tanah lapang untuk melaksanakan shalat ‘Idul-Fithri. Dengan hati gembira, penuh suka cita mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid, disebabkan anugerah nikmat yang diterimanya dari Allah Ta’ala. Anugerah besar, berupa keberhasilan melaksanakan puasa saat siang hari bulan Ramadhan dan shalat pada malam harinya. Dan kini, saat berbahagia itu datang. Seluruh kaum Muslimin mengagungkan Allah Ta’ala, berdzikir memuji-Nya, dan membuktikan rasa cinta dan rasa syukurnya kepada Allah yang bergelora dalam dadanya. Kaum Muslimin erbaik sangka kepada Allah Ta’ala, karena Allah Ta’ala itu sesuai dengan persangkaan hamba-Nya. Dengan berharap bisa mendapatkan semua kebaikan dari Allah Ta’ala, karena Allah Ta’ala pemilik semua kebaikan. Mereka pun memohon kepada Allah yang telah memberikan kekuatan kepada mereka beramal, agar Allah berkenan menerima amalan yang telah mereka perbuat, dan berharap agar dimasukkan ke dalam golongan orang-orang beruntung.

Baca Juga: Bacaan Niat Lengkap Keluarkan Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Anak, dan Istri

Jama’ah shalat ‘Idul-Fithri yang berbahagia,

Sebelum mengakhiri khutbah ini, kami ingin memberikan nasihat kepada kaum wanita, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan nasihat kepada para wanita.

Hendaklah kaum wanita bertakwa kepada Allah Ta’ala pada urusan wanita itu sendiri. Hendaklah kaum wanita menjaga aturan-aturan Allah, memelihara hak-hak para suami dan anak-anaknya.

Ingatlah! Wanita shalihah itu, ialah wanita yang taat dan menjaga apa yang harus dijaganya saat suami tidak ada. Seorang wanita jangan silau dan terpedaya dengan perilaku sebagian wanita yang senang keluar rumah (misal ke pasar, atau ke tempat lainnya) dengan dandanan norak, bau semerbak menusuk hidung, pamer kecantikan, atau dengan mengenakan pakaian tipis transparan.
Ingatlah! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا (وَذَكَرَ) وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا

Ada dua kelompok penduduk neraka yang belum pernah aku lihat (lalu beliau n menyebutkan) wanita berpakaian tetapi telanjang, berjalan dengan lenggak-lenggok, kepala mereka bagaikan leher unta meliuk-liuk. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan aroma surga. (H.R. Muslim).

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah