Dan bagi orang-orang yang istiqomah, Allah Ta’ala mengabarkan,
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.” [Quran Al-Ahqaf: 13]
Seandainya mereka istiqomah terus di jalan kebaikan hingga ajal mereka, mereka tidak takut tentang apa yang akan mereka hadapi setelah kematian. Yaitu kehidupan akhirat. Dan tidak khawatir dengan keluarga yang mereka tinggalkan. Karena Allah yang akan menjaminnya.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” [Quran Fussilat: 30].
Ibadallah,
Allah juga memberikan permisalan yang luar biasa tentang orang-orang yang sudah membiasakan diri untuk melakukan taat. Yaitu orang-orang yang sudah mencoba membentuk kebiasaan baik.
Kemudian kebiasaan tersebut dia rusak dengan melakukan perbuatan maksiat yang hakikatnya sama sekali tidak produktif untuk dunia dan akhiratnya.