Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 216, tentang Hukum Wajib Perang Lawan Orang Kafir dan Bebaskan Penindasan

- 22 Mei 2022, 05:50 WIB
Isi kandungan surat Al Baqarah ayat 216 mengenai anjuran untuk perang melawan orang kafir dan membebaskan penindasan
Isi kandungan surat Al Baqarah ayat 216 mengenai anjuran untuk perang melawan orang kafir dan membebaskan penindasan /*/mantrasukabumi.com/Pixabay/hmzasefaa / 20 images

MANTRA SUKABUMI - Perang adalah Permusuhan atau pertempuran besar antara dua suku, bangsa,agama dan lainnya.

Hukum perang di dalam surat Al Baqarah ayat 216 adalah wajib dan yang dimaksudkan wajib di sini ialah wajib memerangi orang kafir.

Selain diuji dengan kemiskinan dan kemelaratan, orang-orang beriman juga akan diuji dengan diminta mengorbankan jiwa mereka melalui kewajiban perang.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 16, Jelaskan tentang Jalan Keselamatan bagi Orang-orang yang Beriman

Dikutip mantrasukabumi.com dari laman quran.kemenag.go.id pada Minggu, 22 Mei 2022, berikut surat Al Baqarah ayat 216 lengkap dengan terjemahnya.

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ

Artinya :
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Diwajibkan atas kamu berperang melawan orang-orang kafir yang memerangi kamu, padahal berperang itu tidak menyenangkan bagimu, sebab ia mengorbankan harta benda dan jiwa.

Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, yakni boleh jadi kamu tidak menyukai peperangan, padahal itu baik bagimu karena kamu mendapat kemenangan atas orang-orang kafir atau masuk surga jika terbunuh atau kalah dalam peperangan, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 5, Tentang Larangan Serahkan Harta Anak Yatim Bila Belum Mampu Mengurus

Dengan turunnya ayat ini hukum perang itu menjadi wajib kifayah dalam rangka membela diri dan membebaskan penindasan. Bila musuh telah masuk ke dalam negeri orang-orang Islam, hukumnya menjadi wajib 'ain.

Hukum wajib perang ini turun pada tahun kedua Hijri. Ketika masih di Mekah (sebelum Hijrah) Nabi Muhammad saw dilarang berperang, baru pada permulaan tahun Hijrah, Nabi diizinkan perang bilamana perlu.

Berperang dirasakan sebagai suatu perintah yang berat bagi orang-orang Islam sebab akan menghabiskan harta dan jiwa. Lebih-lebih pada permulaan Hijrah ke Medinah. Kaum Muslimin masih sedikit, sedang kaum musyrikin mempunyai jumlah yang besar.

Berperang ketika itu dirasakan sangat berat, tetapi karena perintah berperang sudah datang untuk membela kesucian agama Islam dan meninggikan kalimatullah, maka Allah menjelaskan bahwa tidak selamanya segala yang dirasakan berat dan sulit itu membawa penderitaan, tetapi mudah-mudahan justru membawa kebaikan.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 5, Tentang Larangan Serahkan Harta Anak Yatim Bila Belum Mampu Mengurus

Betapa khawatirnya seorang pasien yang pengobatannya harus dengan mengalami operasi, sedang operasi itu paling dibenci dan ditakuti, tetapi demi untuk kesehatannya dia harus mematuhi nasehat dokter, barulah penyakit hilang dan badan menjadi sehat setelah dioperasi.

Allah memerintahkan sesuatu bukan untuk menyusahkan manusia, sebab di balik perintah itu akan banyak ditemui rahasia-rahasia yang membahagiakan manusia. Masalah rahasia itu Allah-lah yang lebih tahu, sedang manusia tidak mengetahuinya.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x