Isi Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 13, Inilah Tujuan Allah SWT Ciptakan Manusia dengan Keragaman yang Berbeda

- 22 Mei 2022, 09:20 WIB
Isi kandungan surat Al Hujurat ayat ke 13 dalam Al Quran mengenai tunjuan Allah SWT menciptakan keragaman manusia
Isi kandungan surat Al Hujurat ayat ke 13 dalam Al Quran mengenai tunjuan Allah SWT menciptakan keragaman manusia /Pixabay/ Shzern

 

MANTRA SUKABUMI - Inilah isi kandungan surat Al Hujurat ayat ke 13. Surat Al Hujurat merupakan surat ke-49 dalam Alquran.

Surat Al Hujurat ayat 13 menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia diciptakan dari satu keturunan yakni Nabi Adam dan Hawa

Di dalam surat Al Hujurat ayat 13 ini Allah SWT menjelaskan tentang tujuannya menciptakan manusia dalam keragaman yang berbeda.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 216, tentang Hukum Wajib Perang Lawan Orang Kafir dan Bebaskan Penindasan

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 216, tentang Hukum Wajib Perang Lawan Orang Kafir dan Bebaskan Penindasan

Tujuan daripada keragaman suku dan bangsa tidak lain agar manusia saling kenal mengenal satu sama lain.

Dari surat Al Hujurat ayat 13 ini kita tahu bahwa keragaman adalah sunnatullah karena Allah menjadikan manusia berkembang demikian banyak sehingga menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.

Seluruh manusia sama kedudukannya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang membedakan adalah ketaqwaannya.

Manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa. Allah mengetahui tingkat ketaqwaan mereka dan bagaimana sikap mereka terhadap manusia lainnya khususnya terkait keragaman.

Surat Al Hujurat ayat ke 13 ini mengajarkan kesetaraan, toleransi dan kerjasama serta menghapus diskriminasi.

Berikut ini mantrasukabumi.com kutip dari quran.kemenag.go.id pada 22 Mei 2022, berikut tulisan surat Al Hujurat ayat ke 13:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Terjemah :
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa) dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan, tetapi supaya saling mengenal dan menolong.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Isra Ayat 32, Larangan Allah SWT Berbuat Zina dan Bahaya Melakukannya

Allah tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya karena yang paling mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya.

Kebiasaan manusia memandang kemuliaan itu selalu ada sangkut-pautnya dengan kebangsaan dan kekayaan.

Padahal menurut pandangan Allah, orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling takwa kepada-Nya.

Diriwayatkan oleh Ibnu hibban dan at-Tirmidhi dari Ibnu 'Umar bahwa ia berkata: Rasulullah saw melakukan tawaf di atas untanya yang telinganya tidak sempurna (terputus sebagian) pada hari Fath Makkah (Pembebasan Mekah). Lalu beliau menyentuh tiang Ka'bah dengan tongkat yang bengkok ujungnya

Beliau tidak mendapatkan tempat untuk menderumkan untanya di masjid sehingga unta itu dibawa keluar menuju lembah lalu menderumkannya di sana.

Kemudian Rasulullah memuji Allah dan mengagungkan-Nya, kemudian berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah menghilangkan pada kalian keburukan perilaku Jahiliah.

Wahai manusia, sesungguhnya manusia itu ada dua macam: orang yang berbuat kebajikan, bertakwa, dan mulia di sisi Tuhannya. Dan orang yang durhaka, celaka, dan hina di sisi Tuhannya.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 60, Jelaskan Tentang Sifat Buruk yang Dimiliki Orang-orang Munafik

Kemudian Rasulullah membaca ayat: ya ayyuhan-nas inna khalaqnakum min dhakarin wa untsa¦ Beliau membaca sampai akhir ayat, lalu berkata, "Inilah yang aku katakan, dan aku memohon ampun kepada Allah untukku dan untuk kalian. (Riwayat Ibnu hibban dan at-Tirmidhi dari Ibnu 'Umar).

Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Mengetahui tentang apa yang tersembunyi dalam jiwa dan pikiran manusia.

Pada akhir ayat, Allah menyatakan bahwa Dia Maha Mengetahui tentang segala yang tersembunyi di dalam hati manusia dan mengetahui segala perbuatan mereka.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x