Tafsir dan Terjemahan Surat Al-Ikhlas Ayat 1-4, Lengkap Tulisan Arab dan Latin

- 1 Juni 2022, 11:07 WIB
Isi kandungan dan makna yang tersirat dalam surat An-Nas ayat 1 hingga 6 dalam Al-Qur'an dilengkapi tulisan arab dan artinya
Isi kandungan dan makna yang tersirat dalam surat An-Nas ayat 1 hingga 6 dalam Al-Qur'an dilengkapi tulisan arab dan artinya /*/mantrasukabumi.com/Pixabay/hmzasefaa / 20 images

MANTRA SUKABUMI - Surat Al Ikhlas menjelaskan mengenai ketauhidan dengan menunjukkan sifat Allah SWT adalah Yang Maha Esa.

Surat Al Ikhlas terdiri dari 4 ayat dan merupakan bagian dari surat Makkiyah. Fokus penjelasan dari surat ini yaitu mengenai ketauhidan.

Sesuai dengan isi surat Al Ikhlas ayat pertama yaitu yang berbunyi, “Dialah Allah, Yang Maha Esa.”

Baca Juga: Update 2022, Contoh Teks Khutbah Jum'at: Cerdas dalam Bergaul

Hal lain yang perlu diketahui yaitu ayat ke tiga dalam surat Al Ikhlas yaitu tidak beranak dan diperanakkan.

Sehingga hal ini tentu mempertegas dan bermakna bahwa Allah SWT tidak sama atau tidak setara dengan segala sesuatu yang diciptakan.

Dilansir mantrasukabumi.com dari quran.kemenag.go.id pada Selasa, 1 Juni 2022. Berikut tafsir dan terjemahan surat Al Ikhlas ayat 1-4 lengkap tulisan arab dan latin.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١

Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.

Tafsir Ringkas Kemenag

Wahai Nabi Muhammad, Katakanlah kepada kaum musyrik yang menanyakan sifat dan nasab Allah dengan tujuan mengejek, “Dia lah Allah, Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia tidak berbilang dalam nama, sifat, dan ketuhanan-Nya.

Tafsir Kemenag

Pada ayat ini, Allah menyuruh Nabi Muhammad menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan tentang sifat Tuhannya, bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak tersusun dan tidak berbilang, karena berbilang dalam susunan zat berarti bahwa bagian kumpulan itu memerlukan bagian yang lain, sedang Allah sama sekali tidak memerlukan suatu apa pun. Keesaan Allah itu meliputi tiga hal: Dia Maha Esa pada Zat-Nya, Maha Esa pada sifat-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya. Maha Esa pada zat-Nya berarti zat-Nya tidak tersusun dari beberapa zat atau bagian. Maha Esa pada sifat-Nya berarti tidak ada satu sifat makhluk pun yang menyamai-Nya dan Maha Esa pada perbuatan-Nya berarti Dialah yang membuat semua perbuatan sesuai dengan firman-Nya: Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu. (Yasin/36 : 82)

Baca Juga: Bacaan Arab Latin dan Isi Kandungan Surat Al Hajj Ayat 34 tentang Allah SWT Tetapkan Syariat Berkurban

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢

Allah tempat meminta segala sesuatu.

Tafsir Ringkas Kemenag

Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia Maha Pencipta, Mahakaya, dan Mahakuasa. Dia tidak memerlukan yang lain, sedangkan semua makhluk bergantung kepada-Nya.

Tafsir Kemenag

Allah menambahkan dalam ayat ini penjelasan tentang sifat Tuhan Yang Maha Esa itu, yaitu Dia adalah Tuhan tempat meminta dan memohon.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣

(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Tafsir Ringkas Kemenag

Dia tidak beranak; tidak ada yang sejenis dengan Allah sehingga bisa menikah dengan-Nya dan melahirkan anak; dan Dia tidak pula diperanakkan karena Dia kekal dan tidak bermula. Sesatlah orang Yahudi yang meyakini ‘Uzair sebagai putra Allah, orang Nasrani yang meyakini Nabi Isa sebagai putra Allah, dan orang musyrik Arab yang meyakini malaikat sebagai putri Allah.

Tafsir Kemenag

Allah lalu menegaskan bahwa Mahasuci Ia dari mempunyai anak. Ayat ini juga menentang dakwaan orang-orang musyrik Arab yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah anak perempuan Allah dan dakwaan orang Nasrani bahwa Isa anak laki-laki Allah. Dalam ayat lain, Allah berfirman: Maka tanyakanlah (Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah), "Apakah anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki?" Atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan sedangkan mereka menyaksikan(nya)? Ingatlah, sesungguhnya di antara kebohongannya mereka benar-benar mengatakan, "Allah mempunyai anak." Dan sungguh, mereka benar-benar pendusta. (as-saffat/37: 149-152) Allah tidak beranak, dan tidak pula diperanakkan. Dengan demikian, Dia tidak sama dengan makhluk. Dia berada tidak didahului oleh tidak ada. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sebutkan. Ibnu 'Abbas berkata, "Dia tidak beranak sebagaimana Maryam melahirkan Isa dan tidak pula diperanakkan. Ini adalah bantahan terhadap orang-orang Nasrani yang mengatakan Isa al-Masih adalah anak Allah dan bantahan terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan Uzair adalah anak Allah.

Baca Juga: Download Drama China Ordinary Greatness Episode 13 14 Sub Indo di iQIYI Malam ini Bukan di Dramacool Dramaqu

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Tafsir Ringkas Kemenag

Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia, baik dari segi zat, sifat, maupun tidakan-Nya.

Tafsir Kemenag

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan lagi bahwa tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Ini adalah tantangan terhadap orang-orang yang beritikad bahwa ada yang setara dan menyerupai Allah dalam perbuatannya, sebagaimana pendirian orang-orang musyrik Arab yang menyatakan bahwa malaikat itu adalah sekutu Allah.

Demikian tafsir dan terjemahan surat Al-Ikhlas ayat 1-4 lengkap berdasarkan referensi dari quran kemenag.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: quran.kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x