Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 38-40: Kisah Nabi Zakaria Dianugerahi Anak dari Istri Mandul

- 10 Agustus 2022, 06:50 WIB
Ilustrasi Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 38-40 Tentang Kisah Nabi Zakaria Dianugerahi Anak dari Istrinya yang Mandul
Ilustrasi Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 38-40 Tentang Kisah Nabi Zakaria Dianugerahi Anak dari Istrinya yang Mandul /pixabay/cahiwak

MANTRA SUKABUMI - Makna atau isi kandungan yang terdapat dalam surat ALi Imran ayat 38-40 salah satunya adalah tentang kisah Nabi Zakaria.

Dimana diterangkan bahwa Nabi Zakaria dan istrinya yang mandul memiliki seorang anak saat usai senja mereka seperti diterangkan pada isi kandungan surat Ali Imran ayat 38-40.

Anak tersebut adalah Nabi Yahya, keajaiban tersebut diterangkan dalam Alquran surat Ali Imran ayat 38-40.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 36 dan 37: Kelahiran Siti Maryam, Lengkap Tulisan Arab dan Terjemah

Dilansir mantrasukabumi.com dari Quran Kemenag, berikut ini isi kandungan surat Ali Imran ayat 38-40.

Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 38:

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ

Artinya:

Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”

Pada ayat yang lalu telah diceritakan perihal keluarga Imran, maka pada ayat ini dipaparkan cerita seputar keluarga Zakaria, di antara keduanya terjalin hubungan yang sangat erat, dalam rangka mengemukakan keutamaan keluarga Imran.
Tatkala Zakaria melihat kemuliaan dan martabat yang begitu tinggi pada Maryam di hadapan Allah, timbullah keinginannya untuk mempunyai seorang anak serupa dengan Maryam dalam kecerdasan dan kemuliaannya di sisi Allah.

Walaupun Zakaria mengetahui bahwa istrinya adalah seorang perempuan yang mandul dan sudah tua namun dia tetap mengharapkan anugerah dari Allah.

Di dalam mihrab tempat Maryam beribadah, Zakaria memanjatkan doa kepada Allah, semoga Dia berkenan menganugerahkan kepadanya seorang keturunan yang saleh dan taat mengabdi kepada Allah.

Doa yang timbul dari lubuk hati yang tulus dan penuh kepercayaan kepada kasih sayang Allah yang Maha Mendengar dan memperkenankan segala doa maka segera doanya dikabulkan Allah.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 35 Lengkap dengan Bacaan, Tulisan Arab dan Terjemah

Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 39:

فَنَادَتْهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُوَ قَاۤىِٕمٌ يُّصَلِّيْ فِى الْمِحْرَابِۙ اَنَّ اللّٰهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيٰى مُصَدِّقًاۢ بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَسَيِّدًا وَّحَصُوْرًا وَّنَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ

Artinya:

Lalu, Malaikat (Jibril) memanggilnya ketika dia berdiri melaksanakan salat di mihrab, “Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya yang membenarkan kalimat dari Allah,90) (menjadi) anutan, menahan diri (dari hawa nafsu), dan seorang nabi di antara orang-orang saleh.”

Selanjutnya ketika Zakaria masih berdiri di mihrab dan baru selesai berdoa datanglah kepadanya Malaikat Jibril memberitahukan bahwa Allah akan menganugerahkan kepadanya seorang anak laki-laki bernama Yahya.

Yahya kelak yang akan membenarkan nabi yang diciptakan oleh Allah yang lahir tidak seperti bayi-bayi yang lain dengan melalui ibu dan bapak yaitu Nabi Isa.

Yahya adalah seorang nabi yang memimpin kaumnya ke arah kemuliaan dan kebahagiaan. Nabi yang menjauhkan dirinya dari nafsu dan syahwat karena semata-mata mengabdi kepada Allah. Dia adalah seorang nabi yang lahir dari keturunan yang mulia.

Baca Juga: Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 32 dan 33 Tentang Hari Pembalasan Lengkap dengan Tulisan Arab dan Artinya

Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 40:

قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّقَدْ بَلَغَنِيَ الْكِبَرُ وَامْرَاَتِيْ عَاقِرٌ ۗ قَالَ كَذٰلِكَ اللّٰهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ

Artinya:

Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak, sedangkan aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul?” (Allah) berfirman, “Demikianlah, Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.”

Ayat ini menerangkan setelah Zakaria yakin akan kebenaran kabar gembira itu, mulailah dia merasa heran terhadap kemungkinan kelahiran anak dari dirinya yang sudah tua.
Keluarlah kata-kata dari lidahnya, “Ya Tuhan, bagaimana mungkin aku akan mendapat anak laki-laki, sedang umurku sudah tua dan istrikupun mandul”.

Allah berfirman dan firman-Nya disampaikan oleh malaikat, “Demikianlah Allah melaksanakan apa-apa yang Dia kehendaki. Apabila Allah menghendaki sesuatu, Allah mengadakan sebabnya atau Dia menjadikannya dengan tidak melalui sebab-sebab yang biasa.

Tidak ada suatupun terjadi tanpa kehendak-Nya. Segala perkara terletak pada kekuasaan-Nya. Tidak patut pertanyaan tentang bagaimana caranya Allah menjadikannya, karena pikiran manusia tidak akan dapat mengetahuinya.***

Editor: Riska Haryani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah