Tahukah Anda Pemimpin yang Dzalim Itu Seperti Apa? Berikut Hukuman Allah SWT Bagi Orang Tersebut

- 15 Agustus 2022, 07:10 WIB
Ilustrasi pemimpin
Ilustrasi pemimpin /Pexels/Rebrand Cities/

MANTRA SUKABUMI - Berikut akan kami sajikan ancaman dan hukuman Allah SwT bagi pemimpin yang dzalim.

Tahukah kamu pemimpin yang dzalim itu seperti apa dan apa saja ancaman dan hukuman Allah SWT bagi seorang pemimpin yang dzalim?

Bagi kamu yang belum mengetahui ancaman dan hukuman Allah SWT bagi pemimpin yang dzalim, maka kamu bisa simak artikel ini hingga akhir.

Baca Juga: Download dan Bagikan Poster Ucapan Hari Kemerdekaan RI Tahun 2022 ke 77 di Media Sosialmu

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Minggu, 14 Agustus 2022 berikut penjelasan lengkapnya perihal pemimpin yang dzalim beserta hukuman Allah SWT.

Sebagaimana surat Al Buruj adalah surat ke 85 dalam Al-Qur’an dan surat ini tergolong surat makiyyah yang terdiri atas 22 ayat.

Pasalnya dinamakan Al Buruj yang berarti gugusan bintang diambil dari perkataan Al Buruj yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Adapun isi kandungan surat Al Buruj adalah bukti kekuasaan dan keesaan Allah yang mana tak seorangpun mampu menandinginya, yakni Ancaman berupa azab yang pedih bagi orang-orang kafir yang berbuat dzalim terhadap orang mukmin.

Namun kabar gembira bagi orang-orang beriman yang mengerjakan kebajikan, sebab jaminan Allah terhadap keutuhan dan kemurnian Al-Qur’an.

Sehingga menyampaian pembelajaran akan azab yang ditimpa firaun dan tsamud karena mendustakan Allah dan Rasulnya.

Terkait surat ini, Al Ghazali menceritakan tentang negara yang bermoral dan keteladanan pemimpin, yakni tentang gaya blusukan dan ketakutan Khalifah Umar atas kepemimpinannya yang membiarkan rakyatnya hidup melarat serta makna kezaliman.

Baca Juga: Terlengkap! Isi Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 13 tentang Penciptaan Manusia Lengkap Arab hingga Artinya

Yang mana Al Ghazali mengingatkan bahwa peranan kepemimpinan sangat menentukan kehidupan masyarakat.

Sehingga dalam tausiyahnya mengatakan bahwa rusaknya rakyat karena rusak penguasa dan rusaknya penguasa karena rusak ulamanya.

Yang mana ini ternyata pangkal dari segala kerusakan tersebut adalah para ulama.

Oleh karenanya para ulama harus tegak menjaga fungsinya sebagai pemegang amanah Allah, penjaga waris Nabi-nabi dan penegak politik keadilan.

Sehingga para ulama dan cendekiawan harus bersikap waspada dan jangan menundukkan diri kepada politik kedzaliman.

Bahkan jika dianggap perlu harus mengambil sikap uzlah, menjauhkan diri dari segala soal yang berbau politik dan pemerintahan.

Namun perihal kezaliman penguasa, Al Ghazali membagi dalam 3 macam yaitu:

1. Dzalim terhadap kehormatan dan hak-hak manusia;

2. Dzalim terhadap harta benda rakyat;

3. Dzalim terhadap jiwa rakyat.

Betapa keras Allah Subhanahu Wa Ta’ala memperingatkan hamba-hambanya agar jangan berbuat zalim, sampai-sampai dituangkan ke dalam 192 ayat suci Al-Qur’an.

Baca Juga: 10 Ucapan Selamat HUT RI ke 77 Paling Bermakna dan Berkesan, Bisa Dibagikan via Media Sosial

Marilah kita kutip kembali salah satu perintah-Nya:

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberikan kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.

Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pengajaran." (An Nahl:90).

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَٰنِ وَإِيتَآئِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْىِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS An Nahl:90)

Yang mana perintah tersebut kemudian dipertegas oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dengan menyatakan bahwa sehari keadilan seorang penguasa jauh lebih baik dari 70 tahun beribadah.

Bahkan diperkuat lagi bahwa kekuasaan dapat kekal beserta kekufuran, tapi tidak bisa kekal bersama kezaliman.

Sehingga hadis ini menguatkan kenyataan yang menunjukkan betapa negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim.

Akan tetapi bisa bertahan sejahtera ratusan tahun, lantaran penguasa dan kehidupan masyarakatnya mengutamakan keadilan serta tegas dalam memberantas kezaliman.

Namun tidak jarang diantara kita menyebut mereka bukan islam tapi Islami.

Dalam uraian tentang berbagai nash dalam ajaran Islam berikut Sunnah Rasulullah menunjukkan bahwa Islam telah mengajarkan kepada umatnya bagaimana bersikap dan berperilaku sebagai pemimpin, baik pemimpin negara, masyarakat maupun agama.

Lantas mengapa kenyataan yang kita hadapi sehari-hari ini seolah-olah bertolak belakang.

Sebagaimana para politisi Indonesia, sering menyatakan negara kita sebagai negara demokrasi, dan seperti yang lazim kita pahami, demokrasi itu ditopang oleh empat pilar.

1. Penegakan hukum sudahkah berjalan dengan baik dan adil?

2. Partai politik tentang kenyataan yang telah terjadi

Artinya uang lebih berkuasa dan berperan dari norma serta aturan main yang seharusnya.

Hingg akibatnya panggung perpolitikan nasional dikuasai pengusaha-penguasa yang memang menguasai kekuatan uang.

3. Media, siapa yang menguasai dan bagaimana keberpihakannya?

4. Masyarakat sipil

Inilah tumpuan harapan masyarakat luas, sebab masyarakat banyak yang menderita karena bencana asap yang berbulan memenuhi paru-parunya.

Sehingga masyarakat yang tidak mampu ikut menikmati kesejukan udara serta kelezatan makanan di mall-mall nan mewah.

Kemudian masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan bahkan masih mengenakan koteka di tanah kelahirannya yang memiliki gunung emas.

Namun sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka mengubah diri mereka sendiri." (QS Ar Rad)

Sehingga dalam surat itu menjelaskan agar saling bahu-membahu berjuang, bergerak bersatu mengubah nasib masyarakat, nasib kita sendiri.

Namun bukan hanya sekedar berdoa dan berkata sebagaimana saat ini yang aktif dan sosial media.***

Editor: Rina Karlina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x