Waspadai Dosa Golongan ‘Mujahirin’, Gus Baha: Orang yang Melakukan Dosa Secara Terang-terangan

- 6 Juli 2020, 04:30 WIB
Gus Baha
Gus Baha /Jurnal Presisi /(Jurnal Persisi)

Rasulullah SAW bersabda:

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ

“Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). Dan yang termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang berbuat (dosa) pada malam hari, kemudian pada pagi hari dia menceritakannya, padahal Allah telah menutupi perbuatannya tersebut, yang mana dia berkata, “Hai Fulan, tadi malam aku telah berbuat begini dan begitu.” Sebenarnya pada malam hari Rabb-nya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi pada pagi harinya dia menyingkap perbuatannya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Artikel ini telah tayang sebelumnya di jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com dengan judul "Gus Baha : Awas! Terang - terangan Berbuat Maksiat Adalah Dosa yang Tidak Diampuni Oleh Allah"

Baca Juga: Ayat 1000 Dinar, Beginilah Keistimewaan dan Keutamaannya

 “ Misalnya zina kok di jalan, maling terang – terangan, atau habis zina atau maling terus cerita ke orang – orang, misalnya lagi malamnya berbuat maksiat dan tidak ada yang tahu karena ditutupi oleh Allah SWT, kok besoknya malah cerita ke orang – orang, seperti itu yang tidak bisa di maafkan oleh Allah.” Terang Gus Baha.

Atas keterangan tersebut banyak yang bertanya kepada Gus Baha apa hadis terebut sohih sebab menurut mereka aneh karena orang yang malah diam saja setelah melakukan maksiat kenapa dimaafkan dan kenapa pula yang menceritakan pengalaman maksiatnya dengan tujuan agar tidak diulangi lagi malah tidak diampuni.

Baca Juga: Memalukan, Seorang Polisi Dicopot dari Jabatannya, Usai Lakukan Tindakan Asusila di Depan Dua Wanita

“Hadis itu sohih, dan tepat sekali sebab jika semua orang menceritakan masa lalu nya yang pernah berbuat dosa maka akan dianggap perbuatan dosa itu menjadi biasa,

“Bayangkan jika yang seperti itu misalnya terjadi pada seorang kyai yang masa lalu nya pernah gelap, kemudian sang kyai menceritakannya blak – blakan pasti pikiran  orang akan menganggap perbuatan maksiat itu itu biasa saja, kyai saja pernah melakukannya, ini berbahaya,” tegas Gus Baha.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Jurnal Presisi PR


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x