Tafsir Sufi Surat Al-Kafirun Menurut KH. Lukman Hakim

- 7 Juli 2020, 14:10 WIB
KITAB suci Al Quran.*
KITAB suci Al Quran.* /PIXABAY/

MANTRA SUKABUMI - Surat Al Kafirun (الكافرون) merupakan surat yang ke-109 dalam Al Quran. Surat ini diturunkan di Makkah sehingga disebut surat makkiyah dan terdiri dari enam ayat.

Al-Kafirun berarti "orang-orang kafir", karena Rasulullah diperintahkan untuk berbicara dengan orang-orang kafir, ayat ini juga sering disebut Ad Din "agama", karena ayat terakhir berbicara tentang agama. Ia dinamakan juga Surat Al ‘Ibadah, karena surat ini memproklamirkan ibadah hanya kepada Allah dan tidak beribadah kepada sesembahan orang kafir. Nama lainnya adalah surat Al Munabadzah dan Muqasyqasyah. Dinamakan Muqasyqasyah atau Muqasyqisyah (penyembuh) karena kandungannya menyembuhkan dan menghilangkan penyakit kemusyrikan.

Sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari NU Online, KH Luqman Hakim menjelaskan Tafsir Sufi Surat Al-Kafirun dalam perspektif sufi. Hal tersebut perlu dilakukan agar memberikan pemahaman bahwa perilaku kafir juga harus menjadi cerminan diri setiap Muslim, bukan justru untuk menuding orang lain.

Baca Juga: Hasan Basri: Millenial Talk Conference Dirancang Sebagai Wadah Pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda

Baca Juga: Kasus Denny Siregar Bisa Picu Tasik Membara Jilid 2 Jika Tak Diproses, Saksi: Kasus Jadi Prioritas

Berikut Tafsir Sufi Surat Al-Kafirun menurut KH. Lukman Hakim:

Tafsir Sufi Al-Kafirun 1

 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ

Tafsir: Katakan, wahai orang-orang yang hatinya kufur karena terhijab dari Allah, hingga matahatinya buta, lalu hanya memihak hawa nafsu, setan, dunia, dan segala hal selain Allah.

 Tafsir Sufi Al-Kafirun 2

  لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ

Tafsir: Aku tidak menyembahmu, karena yang kamu sembah bukanlah Tuhan. Tetapi ilusi tentang Tuhan, atas nama Tuhan, sehingga jadi berhala-berhala kegelapan. Aku adalah Qalbu yang kemilau Cahaya-Nya, tak mau memihak gairah nafsumu pada kegelapan.

Baca Juga: HP Oppo A Series Harga 2 Jutaan, Dengan Dibekali Ram 4GB, Cocok Buat Main Game

Tafsir Sufi Al-Kafirun 3

 وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ

Tafsir: Kamu pun tak akan pernah menuhankan apa yang aku sembah, karena jika dirimu memasuki Cahaya-Nya, akan terbakar dalam siksa hijab di neraka kegelapanmu. Akulah dilimpahi Cahaya hingga bersambung dengan-Nya. Kamu tidak.

Tafsir Sufi Al-Kafirun 4

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ

Tafsir: Dan aku tidak menyembah dalam perbudakan nafsumu sebagaimana perbudakanmu. Mustahil aku menyembah pada yang sesungguhnya tidak ada. Ilusimu hijab yang memblokir dirimu, hingga bayangan kau sembah sebagai kenyataan.

Baca Juga: Pertemuan Prabowo dan Airlangga, Diprediksi Berpengaruh Pada Konstelasi Politik Pilkada Sukabumi

Tafsir Sufi Al-Kafirun 5

 وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ

Tafsir: Kamu dengan segala dusta kegelapanmu jangan pernah mengklaim telah menyembah apa yang aku sembah. Jangan lihat Cahaya-Ku dengan mata gelap tertutupmu.

Tafsir Sufi Al-Kafirun 6

 لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Tafsir: Bagimu agamamu yang memperbudak dirimu dalam siksa hijab, dengan kesesatan hawa nafsumu. Dan bagiku agamaku dengan limpahan Cahaya Ridho, Fadhal dan Rahmat-Nya, sehingga aku menyembah-Nya, Dari-Nya, Kepada-Nya, Bersama-Nya, Bagi-Nya.

Oleh karena itu, “Tafsir Sufi Al-Kafirun" di atas untuk melatih diri kita agar mampu mendidik hawa nafsu kita sendiri. Bukan untuk menuding orang lain.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x