Saat Rasulullah Wafat dan Dimandikan, Kemanakah Air Bekas Memandikan Jenazah Rasulullah Tersebut?

- 9 Juli 2020, 06:20 WIB
Tampak kondisi Sumur Ghars kini/ sumur Rasulullah yang dipakai untuk kebutuhan sehari - hari dan airnya dipakai memandikan  jenazah beliau
Tampak kondisi Sumur Ghars kini/ sumur Rasulullah yang dipakai untuk kebutuhan sehari - hari dan airnya dipakai memandikan jenazah beliau /Jurnal Presisi /.*/Jurnal Presisi

Terdapat sebuah kisah menarik yang terkait dengan kisah proses memandikan jasad Rasulullah SAW tersebut.

Dikisahkan pada suatu saat di dalam sebuah majelis pertemuan Ulama se dunia, Syeikh Mutawalli Asy-Sya’rawi mengajukan sebuah pertanyaan yang membingungkan semua ulama yang hadir karena tidak pernah ada pertanyaan seperti itu sebelumnya.

“Kemanakah perginya air bekas memandikan jenazah Rasulullah SAW?”

Syeikkh Muhammad Mutawalli As Sya'rawi
Syeikkh Muhammad Mutawalli As Sya'rawi .*/Jurnal Presisi

Tentu saja tidak ada satupun yang mampu menjawabnya, karena belum pernah didapati catatan sejarah yang menuliskan keterangan seperti itu.

Akhirnya pimpinan majelis itu sendiri berkata, “Berilah aku waktu hingga esok hari untuk mencari jawabannya.”

Baca Juga: SBY Mengenang Sang Istri dengan Ciptakan Lagu Berjudul 'Gunung Limo'

Baca Juga: Perdana Selama Pandemi Covid-19 Indonesia, Wapres Maruf Amin Kunjungi Tiga Lokasi di Sukabumi

Esok harinya pimpinan majelis ulama itu berdiri dan menjawab, “Air bekas memandikan jasad Rasulullah naik ke langit, lalu turun kembali ke bumi bersama hujan. Dimana air itu turun, maka di situ berdiri sebuah masjid.”

Syeikh Mutawalli Sya’rawi bertanya, “Engkau benar. Darimana engkau mengetahuinya?”
Ulama itu menjawab, “Semalam aku bermimpi bertemu Rasulullah SAW sedang bersama seorang laki-laki agung yang membawa sebuah Qindil (lentera).”

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Jurnal Presisi PR


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x