Beri Amalan Shalawat Nabi, Buya Syakur: 3 tahun Belum Kaya Usai Amalkan ini, Ludahi Muka Saya

- 10 Juli 2020, 06:26 WIB
PONPES Cadaspinggan di bawah asuhan KH Buya Syakur (tengah)
PONPES Cadaspinggan di bawah asuhan KH Buya Syakur (tengah) /GELAR GANDARA/PR/.*/GELAR GANDARA/PR

MANTRA SUKABUMI - Dalam Islam, hari Jumat merupakan hari yang istimewa. Mengapa demikian? Sebab hari Jumat adalah rajanya hari (sayyidul ayyam).

Allah menyebutkan bahwa hari Jumat adalah rajanya hari karena hari Jumat lebih utama dari pada dua hari raya, yaitu hari raya 'Idul Fitri dan hari raya Qurban.

Banyak sekali keutaman dan amalan di hari Jumat. Keutaman hari Jumat salah satunya adalah dimana ada seseorang yang memohon sesuatu kebaikan maka Allah akan mengabulkanya.

Baca Juga: Pasangan Suami Istri Wajib Tahu, Berikut Ciri-ciri Istri Pembawa Rezeki bagi Suami

Baca Juga: Saat Rasulullah Wafat dan Dimandikan, Kemanakah Air Bekas Memandikan Jenazah Rasulullah Tersebut?

Maka dari itu, sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita memperbanyak amalan-amalan supaya apa yang kita harapkan dapat Allah kabulkan.

Salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada hari jumat adalah memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi.

Tidak diragukan lagi jika bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah amalan yang utama dan banyak mengandung fadilah.

Shalawat atas Nabi juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT dalam Surat Al-Ahzab ayat 56 :

Baca Juga: Hukum Mempelajari dan Mengamalkan Ilmu Tenaga Dalam, Begini Tanggapan UAS

Baca Juga: 3 Amalan Sunnah di Malam Jumat yang Dianjurkan Rasulullah ﷺ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah dengan sungguh-sungguh.”

Namun dalam prakteknya menurut Prof.Dr.KH. Abdul Syakur, MA. atau yang akrab dipanggil Buya Syakur ini masih terdapat tanda tanya tentang adanya tata cara dan jumlah pengamalan shalawat ini.

“Saya tidak mengerti dari mana dasarnya jika ada yang menganjurkan membaca shalawat tertentu dibaca sekian ribu kali, sedangkan dalil Al Qur’an mengenai perintah bershalawat tersebut masih secara global,” ujar Buya Syakur.

Baca Juga: Ayat 1000 Dinar, Beginilah Keistimewaan dan Keutamaannya

Baca Juga: Wajib Dibaca, Ini Sholawat Penglaris Dagangan dan Penarik Rezeki

Dalam sebuah tayangan video chanel sufinesia tv berjudul ‘Makna Sholawat Nabi’ Buya Syakur mengatakan seharusnya sebelum mengamalkan pembacaan Shalawat ini lebih baik orang diberi pemahaman lebih dulu makna dari shalawat, sehingga orang akan lebih mengetahui tujuannya untuk apa bershalawat dan tidak terpaku kepada jumlah bacaan saja.

“Saya juga pernah memberi amalan baca "صَلَّى اللهْ عَلَى مُحَمَّدْ" (Shallalahu Ala Muhammad) sebanyak 80.000 kali kepada seseorang, bahkan saya tantang kalau sampai 3 tahun kemudian kamu belum kaya ludahi muka saya!
Tapi tentu sebelumnya saya pahamkan dulu apa maknanya shalawat, ini yang kadang – kadang orang malas menerangkannya,”kata Buya.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Sebut Allah Tak Akan Tolak Doa Seseorang Jika Diawali dengan Bacaan ini

Baca Juga: Tips Hidup Sehat Ala Rasulullah SAW, Simak Apa Saja

Menurut Buya berdasarkan dalil diatas terdapat 3 jenis shalawat, yakni shalawatnya Allah SWT, malaikat dan orang mukmin. Makna dari ketiga jenis shalawat tersebut tentu berbeda.

Shalawatnya Allah SWT kepada Nabi bermakna “Al imdad Robbaniyah Bihadrotinnabi” maksudnya Allah mensuplai energi (Rahmat) kepada Nabi Muhammad SAW. 

Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Jurnalpresisi.pikiranrakyat.com dengan judul Jelaskan Makna Shalawat Nabi, Buya Syakur : Ludahi Muka Saya Kalau Tidak Kaya Setelah Amalkan Ini.

Adapun shalawatnya malaikat bermakna “Yastaghfiruna lahu” maksudnya mengawal Nabi.

“Kalau kita sebagai mukmin bershalawat kepada Nabi artinya menyanjung dan untuk menyambung koneksi kepada Nabi, yang kita yakini bahwa Rasulullah Muhammad SAW ruhnya masih tetap hidup,” lanjutnya.

Baca Juga: Solusi Hidup Bahagia dengan Alquran Versi Gus Baha

Baca Juga: 3 Amalan Doa Saat Sujud Terakhir Ketika Shalat yang Sering Dilupakan

Lebih lanjut Buya Syakur menerangkan dengan adanya koneksi tersebut akan menjadi jalan turunnya Rahmat Allah SWT kepada kita.

Selain itu pada kalimat “ Wasallimu Tasliima” menurutnya mengandung perintah agar kita selalu menebarkan kedamaian antar sesama sebagaimana yang selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Wallahu A’lam Bisshowaab.**(Zaini Rahman/Jurnal Presisi PRMN).

Editor: Encep Faiz

Sumber: Jurnal Presisi PR


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x