Jenis-jenis Kesempurnaan Bersuci Dalam Islam, Simak Penjelasannya

- 17 Juli 2020, 13:13 WIB
Ilustrasi mandi wajib.
Ilustrasi mandi wajib. /

MANTRA SUKABUMI - Tidak sedikit umat muslim yang melakukan aktifitas bersuci terutama untuk melaksanakan ibadah shalat, namun ternyata dari hal bersuci kita perlu memperhatikan aspek-aspek kesempurnaan dalam melaksanakannya.

Berikut beberapa ulasan yang berkaitan dengan sebagian kesempurnaan dalam bersuci diantaranya:

Kesatu menyempurnakan Whudu, didalam “Al Jami’ul Kabir” diterangkan bawa ketika Rasulullah duduk di masjid seorang laki-laki tiba-tiba datang kemudian ia berwhudu. Namun terlihat oleh Rasullullah pungung kakinya tidak tercuci kira-kira selebar kuku ibu jarinya. Maka Rasulullah bersabda, “Ulangi dan sempurnakan whudumu” (HR.Al ‘Uqaili, Ad Druquthni namun keduanya melemahkan hadits ini. At Thabrani di dalam “Al Ausath” telah meriwayatkannya dari Abu Bakar As Shidiq).

Baca Juga: Diduga Tambah Perburuk Hubungan, Trump Pertimbangkan Larangan Partai Komunis China Masuk ke AS

Perintah Nabi dalam hadits diatas mengisyaratkan bahwa wudhu harus disertai dengan basuhan terhadap anggota wudhu hingga air benar-benar bisa membasuhnya. Jika ada sebagian anggota wudhu tidak terbasuh, meski sedikit, hal itu menjadikan wudhu tidak sah dan harus di ulangi lagi.

Kedua tayamum dengan debu tanah, diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dari hadits Auf dari abu Raja bersumber dari Imran, katanya, “Kami dalam perjalanan bersama Nabi dan aku duduk terpaku di atas untaku. Hingga arut malam kami baru tertidur. Suasana begitu sunyi hingga kami kesiangan. Yang mula-mula bangun adalah sifulan kemudian sifulan yang nama-nama mereka di sebut oleh Abu Raja (Auf sendiri lupa), kemudian Umar yang ke empat. Sedangkan Nabi kalau sedang tidur kami tidak berani mem membangunkannya sehingga beliau bangun dengan sendirinya dan kami tidak tahu apa yang terjadi dalam tidur beliau.

Ketika Umar bangun, dia melihat sesuatu menimpa salah seorang sahabatnya. Seorang laki-laki tertimpa batu dan ia pun bertakbir dengan suara keras sehingga Nabi terbangun. Kemudian mereka mengadukan apa yang telah menimpa mereka. Rasulullah berkata “Jangan dicelakakan dan jangan mencelakakan, teruskan perjalanan”.

Baca Juga: Samsung Galaxy A Series Harga Murah dan Terbaru 2020

Mereka berjalan tidak jauh kemudian Nabi turun, menajak berwudhu. Kami di ajak sholat, Nabi sholat mengimami orang-orang. Ketika selesai sholat, dilihatnya ada seorang laki-laki menyendiri (tidak Sholat).

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah