Hadirin rahimakumullah
Kini telah tiba di tengah-tengah kita suatu momen yang agung, bulan mulia yang penuh kebaikan dan keberkahan, yang di dalamnya kesalahan-kesalahan dihapuskan, yaitu bulan Ramadhan yang Allah istimewakan.
Diriwayatkan dari Abi Saed Al-Hudhri dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda :
” سيد الشهور شهر رمضان وأعظمها حرمة ذو الحجة” رواه البزار
“Penghulu bulan adalah bulan Ramadhan dan yang paling agung kesuciannya adalah Dzulhijah.” HR Al-Bazzar
Firman Allah :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ [البقرة/185]
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).”Qs Albaqarah : 185
Semua waktu dalam bulan Ramadhan penuh keberkahan. Allah menggabungkan di dalamnya ibadah puasa dengan ibadah shalat, zakat bagi mereka yang berkewajiban, sedekah, haji kecil (umrah), memperbanyak baca Al-Qur’an, berbagai macam zikir, beramar makruf dan nahi anil munkar serta aneka ragam bentuk ketaatan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah –subhanahu wa ta’ala-.
Sangat banyak dan terlihat cukup jelas lahan amal kebajikan di dalam bulan Ramadhan, sementara lahan keburukan di dalamnya dipersempit sedemikian rupa, sebab antara setan dan kemauan jahatnya untuk merusak, menyesatkan dan merintangi seorang muslim yang ingin beribadah telah dihambat dan dihalangi sedemikian rupa.