Ibadah puasa disyariatkan kepada umat Nabi Muhammad saw. Ibadah puasa di wajibkan bagi seluruh umat Islam selama bulan suci Ramadhan pada setiap tahunnya.
Ibadah bulan puasa sejatinya bukan syariat baru. Melainkan Ibadah puasa yang telah disyariatkan kepada umat-umat terdahulu sebelum umat Nabi Muhammad saw.
Ibadah puasa banyak mengandung manfaat serta keutamaannya bagi umat muslim baik secara jasmani maupun secara rohani.
ibadah puasa bukan hanya disyariatkan kepada umatnya, melainkan juga umat Nabi kita Muhammad saw.
Baca Juga: Hukum Lupa Baca Niat Puasa Ramadhan Apa, Sah atau Tidak Puasanya? Ini Penjelasan Buya Yahya
Ibadah puasa sangat berbeda dari jenis ibadah lainnya. Saat menjalankan ibadah puasa, umat muslim di perintahkan untuk meninggalkan sesuatu yang di larang oleh allah yang biasa nya disebut takhalli, bukan untuk di perintahkan melakukan sesuatu yang di larang Allah.
Karena sifat takhalli, ibadah puasa tidak terlihat secara tidak langsung atau kasatmata. Juga Sifat takhalli ini menempatkan ibadah puasa kita akan menjadi lebih istimewa.
Keutamaan serta inti ibadah puasa yaitu kesabaran dengan ganjaran tiada tara.
Kita dapat mengerti bahwa mengapa hadits qudsi selalu mengatakan, “Ibadah puasa (dipersembahkan) untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.”
Puasa mengambil seperempat bagian dari keseluruhan keimanan karena “puasa itu setengah dari kesabaran,” (HR At-Tirmidzi).