اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
Di hari Idul Fitri 1444 H, kami ingin menyampaikan khutbah yang cukup sederhana yaitu sepuluh orang yang merugi saat Idul Fitri ini.
Siapa saja mereka? Kita berharap, kita tidak termasuk di dalamnya dan selamat dari sifat-sifat jelek yang ada.
1. Yang merugi tidak mendapatkan lailatul qadar, hanya memikirkan persiapan lebaran saja dengan berada di mall-mall
Ada yang malam ke-27 Ramadan malah satu keluarga jalan-jalan ke mall di saat masjid-masjid penuh dengan orang yang iktikaf. Mereka yang di masjid sibuk mencari Lailatul Qadar, karena Lailatul Qadar di masa Nabi pernah terjadi di malam ke-27. Apa kerugiannya?
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari, no. 1901)
Keutamaan seperti ini juga rugi tidak ia dapatkan,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ