Kemudian datang Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husen pada Bilal dengan memegang tangan kanan dan kirinya. Bilal benar-benar kaget dan mengangkat tangan,
"Ya Allah terima kasih, aku rindu kepada kekasihMu Nabi Muhammad SAW dan telah kau kirim kepadaku orang yang sangat dikasihi kekasihmu Nabi Muhammad,".
Lalu Sayyidina Hasan dan Husen menyampaikan bahwa, keduanya rindu dengan suara adzan Bilal.
Dia pun merasa bingung seraya menoleh kepada Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar. Namu keduanya pun meminta agar ia mau melakukannya.
Kemudian Bilal berdiri, orang yang memancar dengan kecintaan Rasulullah dan berdiri di tempat yang biasa.
Baca Juga: 10 Manfaat Kunyit, Salah Satunya Dapat Mencegah Kanker
Suasana itu kembali mengingatkan suasana ketika Rasulullah masih hidup. Semua orang menangis, Bilal pun masih menangis dengan sejadi-jadinya.
Ia memulai mengumandangkan adzan. Bersamaan dengan itu, terdengar suara tangis dari para jamaah yang hadir. Bahkan yang berada di luar Masjid pun bergegas menghampiri.
Kenangan indah saat-saat bersama Rasulullah tertoreh kembali, hingga air mata menetes tak terbendung.
Sampailah pada kalimat Muhammad, suara Bilal hilang dan dia terjatuh lantaran pingsan. Kemudian meminta agar yang lain melanjutkan azannya. Wallahu a’lam.**