Cara Memilih Teman dalam Pandangan Islam

- 11 Agustus 2020, 19:35 WIB
Ilustrasi berteman.*
Ilustrasi berteman.* /

 

MANTRA SUKABUMI - Salah satu hubungan sosial dalam kehidupan kita adalah pertemanan. Teman dijadikan sebagai acuan terhadap baik dan buruknya keimanan seseorang. Rasulallah SAW bersabda,

“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi”.

“Penjual minyak wangi mungkin memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wanginya, kalaupun tidak, kau tetap mendapat mendapatkan bau harum darinya,” kata Rasul.

Baca Juga: Asal muasal Kejadian, Cahaya yang Menjadi Permulaan Ciptaan Allah

“Sedangkan pandai besi bisa jadi percikan apinya mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak kau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (H.R Al Bukhari).

Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,

“Janganlah engkau bergaul kecuali dengan seorang mukmin. Janganlah memakan makananmu melainkan orang bertakwa,” (HR. Abu Daud no. 4832 dan Tirmidzi no. 2395)

Lingkungan memiliki pengaruh bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan bahkan lingkungan sering di jadikan kambing hitam dari dampak buruk yang meliputi kehidupan.

Baca Juga: Jaringan Internet Telkomsel Terganggu, Netizen: Kebakaran di Pekanbaru, Gangguannya Hingga Semarang

Tidak sedikit yang terjerumus dalam kemaksiatan berawal dari sebuah pertemanan begitu pula sebaliknya ada orang yang mendapatkan hidayah akibat dari pertemanan dengan orang shaleh.

Sebagai seorang muslim yang baik, hendaklah untuk saling mengingatkan dan saling menasehati. Sabagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Quran,

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirakan untuk manusia, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar dan beriman kepada Allah”. (QS. Ali Imran: 110).

Berdebat dengan teman merupakan sesuatu yang harus dihindari demi menjaga hubungan agar tetap baik. Seperti perkataan Nabi Sulaiman kepada anaknya,

Baca Juga: Berikut Rekomendasi Skin Care Low Budget Terbaik, Pas di Kantong Pelajar

“Wahai anakku, tinggalkanlah mendebat sebab ragu dan menentang, karena sesungguhnya manfaatnya sedikit. Dan ia membangkitkan permusuhan diantara dua saudara. (Syubul Iman: 8076 Al baihaqi)

Teman menjadi cermin bagi temannya yang lain sebgaimana Rasulallah SAW bersabda,

“Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya, hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. At Tirmidzi). **

 

 

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x