Asyura, Mengapa Muslim berpuasa dan berduka di Muharram, Simak Penjelasannya

- 29 Agustus 2020, 18:00 WIB
Sejarah asyura.*
Sejarah asyura.* /aliarifsoydaf

MANTRA SUKABUMI - Kesepuluh Muharram memperingati cucu Nabi Muhammad yang wafat dalam Pertempuran Karbala tahun 680 M. Asyura ditandai pada hari ke 10 Muharram, bulan pertama kalender Islam, oleh semua Muslim.

Ini menandai hari Nuh (Nuh) meninggalkan Tabut dan hari Musa (Musa) diselamatkan dari Firaun Mesir oleh Tuhan.

Nabi Muhammad biasa berpuasa di Asyura di Mekah, di mana itu menjadi tradisi umum bagi umat Islam awal. Ashoura tahun ini akan ditandai di sebagian besar tempat pada 29 Agustus.

Baca Juga: Ketahuiilah, Ternyata Ada Dua Malaikat Diturunkan di Wilayah Babil, Persia

Tapi bagi Syiah, ini juga merupakan acara keagamaan besar untuk memperingati kemartiran Husain Ibn Ali al-Hussein, cucu Nabi Muhammad, yang wafat di Pertempuran Karbala pada 680 M.

Setiap tahun sejak saat itu, banyak Syiah menandai Asyur dengan menunaikan ibadah haji ke makam Imam al-Hussein, yang secara tradisional akan diadakan makamnya di Karbala.

Muslim Sunni memperingati hari itu melalui puasa sukarela.Tahun ini, ketika pandemi virus corona merajalela, pemerintah dan otoritas kesehatan memperingatkan orang-orang untuk memperingati Asyura dengan pedoman kesehatan yang ketat.

Baca Juga: Kekaguman Malaikat Kepada Manusia, Bahkan Sampai Memohonkan Ampunan Untuknya

Dalam sepucuk surat kepada Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki awal bulan ini, Asosiasi Psikiater Iran menuntut "larangan total dari setiap pertemuan, terutama upacara berkabung komunal" yang akan berlangsung selama Muharram dan Asyura.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x