Masya Allah Rasa Khawatir karena Hal Ini, Akan Membuat Kita Masuk Surga

- 27 September 2020, 15:30 WIB
Ilustrasi ibadah.*
Ilustrasi ibadah.* /- Foto: Pixabay/Konevi


MANTRA SUKABUMI – Bagi seorang muslim, masuk surganya merupakan cita-cita terbesarnya, mereka selalu mencari cara agar bisa mendapat ridho Allah SWT.

Agar tempat pulangnya nanti adalah surga yang penuh dengan kenikmatan, karena surge itu tempat yang paling indah dan didamba-dambakan oleh setiap manusia.

Salah satu cara untuk mendapatkan ridho allah adalah memperbaiki kualitas ibadahnya, agar menjadi mukmin yang sempurna serta Allah ridho terhadapnya.

Baca Juga: Waspada, Pergerakan Lempeng Tektonik Indonesia-Australia Berdampak Tsunami di Selatan Jawa

Namun Seorang hamba Allah Ta’ala selain memiliki kualitas yang baik dalam beramal dan beribadah, mereka juga harus memiliki rasa takut akan siksa-Nya dan murka-Nya, inilah salah satu sifat seorang mukmin yang sempurna.

وَٱلَّذِينَ يُؤْتُونَ مَآ ءَاتَوا۟ وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَٰجِعُونَ

Artinya: “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” (QS. Al-Mu’minun: 60)

Sebagaimana mantrasukabumi.com kutip dari akun instagram @ilmu_bermanfaat, mengenai hal ini, yaitu sebagai berikut:

Baca Juga: Wajib Tahu, 2 Waktu Sholat Berat Dilaksanakan tapi Bisa Hantarkan Masuk ke Surga

Masya Allah, lihatlah bagaimana Allah membuat perumpamaan bagi mereka, yaitu seorang ‘ibadurrahman yang beribadah dan taat kepada Allah Ta’ala, sedangkan hati mereka khawatir jika amal mereka ditolak dan tertimpa azab dari Allah Ta’ala.

Maka ini adalah di antara sifat ‘ibadurrahman yang agung, mereka adalah orang yang baik dan konsisten dalam beramal, dan di waktu yang sama mereka adalah orang-orang yang khawatir kalau amalnya tidak diterima.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ’anha, ‘Aisyah mengatakan, “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang makna ayat, “Aku mengira bahwasannya mereka adalah orang-orang yang meminum khamr dan mencuri.”

Baca Juga: Anda Selalu Gagal Daftar Kartu Prakerja, Perhatikan 3 Kesalahan ini agar Lolos Gelombang 10

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Bukan itu, wahai bintu Shiddiq. Namun mereka adalah orang-orang yang (rajin) berpuasa, (rajin) shalat, dan (rajin) sedekah, namun mereka khawatir amal mereka tidak diterima.” (HR. Tirmidzi, dinilai shahih oleh Al-Albani dalam As-Silsilatu Ash-Shahihah no. 162)

Hasan Al-Bashri rahimahullah pun berkata, “Seorang mukmin (adalah orang) yang mengumpulkan (dua hal dalam dirinya, yaitu): beramal yang berkualitas, dan (di sisi lain) khawatir (amalnya tidak diterima). (Sedangkan) orang munafik menggabungkan (dua hal pada dirinya, yaitu): buruk (amalannya) dan merasa aman (dari siksa Allah). Kemudian Hasan Al-Bashri membacakan (ayat), “Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka.” (Tafsir Ath-Athabari, 68: 17). **

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah