Peringatan Maulid Nabi dan Kitab Al-Barzanji Karya Sastra Keagamaan yang Jadi Legenda Dunia

- 28 Oktober 2020, 18:45 WIB
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan berbeda di berbagai negara, mulai dari Indonesia, Malaysia hingga AS.*
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan berbeda di berbagai negara, mulai dari Indonesia, Malaysia hingga AS.* /PIXABAY/Chiplanay

MANTRA SUKABUMI – Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw, sudah menjadi tradisi muslim Indonesia dan dunia dengan bacaan atau alunan puisi yang dikenal dengan acara Pembacaan Maulid Nabi. Lantunan indah puisi yang bercerita pujian atas kelahiran Nabi Muhammad saw, berasal dari sebuah kitab yang dikenal dengan Kitab Al-Barzanji.

Sebutan Al-Barzanji sendiri merujuk kepada nama kitab yang tulis oleh seorang ulama pada abad ke-12 M atau abad ke-6 H, yang kemudian populer dengan nama kitab Maulid Al-Barzanji. Walaupun saat ini tidak hanya puisi dari kitab Al-Barzanji saja yang popluer untuk perayaan Maulid Nabi.

Kitab Maulid Al-Barzanji kini sudah menjadi legenda di Asia dan Afrika, mungkin dibelahan dunia lain, yang dibacakan setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari tulisan Imam Wicaksono, pada laman ktt.fib.ugm.ac.id, pada 12 September 2019.

Baca Juga: ShopeePay Kembali dengan Merchant Baru untuk Kamu Nikmati Minggu Ini!

Baca Juga: Istana Beri Kabar Mengejutkan Terkait UU Cipta Kerja, KSPI: Buruh Akan Ikuti Anjuran Pemerintah

Teks Al-Barzanji ditulis oleh Ja’far Al-Barzanji Ibn Hasan Ibn ‘Abdul Karim Ibn Muhammad Ibn Abdul Rasul, dengan judul asli ‘Iqd Al-Jawâhir (kalung permata), sedangkan penamaan Al-Barzanji dalam judul karya tersebut adalah dikaitkan kepada nama penulisnya, yang diambil dari tempat asal keturunannya yaitu daerah Barzanj sebuah desa di wilayah Syahrazur-Irak.

Bila dilihat dari bentuknya, menurut Annemarie Schimmel (1991: 214) seorang sarjana Jerman peneliti Islam, dalam bukunya “Dan Muhammad adalah Utusan Allah: Penghormatan terhadap Nabi saw dalam Islam,” sebetulnya berbentuk prosa, namun kemudian penyair-penyair sering mengubahnya menjadi puisi”.

Terdapat tiga versinya yang puitikal dalam bahasa Swahili. Teks Al-Barzanji dalam bentuk prosa terdiri atas 19 pasal dengan 359 lirik, dan mengolah bunyi “ah” pada tiap-tiap rima akhir, sedangkan dalam bentuk puitisnya terdiri dari 16 pasal dengan 205 bait, dan mengolah rima akhir “nun”.

Sebagai produk sastra Arab, teks Al-Barzanji merupakan sebuah karya sastra berbentuk prosa yang berisi tentang sejarah kehidupan Rasulullah saw. Isi teks Al-Barzanji dilukiskan dengan kata-kata yang begitu indah, bernuansa pujian-pujian pada nabi Muhammad saw, dan dalam sastra Arab jenis karya semacam ini disebutkan dengan istilah Madah Nabawi.

Halaman:

Editor: Andriana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x