dr Aisyah Dahlan Ungkap Rahasia di Balik Emosi: Otak Emosi Terletak Paling Tengah

5 November 2021, 21:28 WIB
dr Aisyah Dahlan membagikan tips menjalani hubungan jarak jauh atau LDR agar hubungan tetap harmonis. /*/mantrasukabumi.com//instagram @draisahdahlan

MANTRA SUKABUMI - dr Aisyah Dahlan dalam kajiannya yang diunggah di YouTube menjelaskan terkait rahasia di balik emosi.

Menurut dr Aisyah Dahlan otak manusia memiliki bentuk dan sifat yang hampir sama dengan hewan mamalia dan reptil.

Menurut dr Aisyah Dahlan, otak yang mengatur emosi seseorang karena otak menjadi magnet paling utama di tubuh manusia sehingga bisa menimbulkan rasa marah, benci, hingga takut.

Baca Juga: Jangan Terlalu Berduka terhadap yang Luput, dr Aisyah Dahlan Ungkap Akibat yang akan Terjadi

Salah satu pengatur emosi seseorang ada pada otak yang memang menjadi inti dari tubuh manusia. Dengan adanya emosi, maka tubuh bisa bergerak sesuai pengaturannya.

"Otak emosi paling tengah para ahli mengatakan itu otak inti manusia. Magnet kita. Itu yang membuat kita bergerak kalau emosi. Contoh nih, ibu-ibu kalau marah, minimal tangan pasti mengepal, kan?" ujar Aisyah Dahlan, seperti yang dilihat mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Muslim Harus Tahu pada Jumat, 5 November 2021.

Siapa sangka, otak manusia memiliki bentuk dan sifat yang hampir sama dengan hewan mamalia dan reptil. Meski, manusia dibentuk lebih sempurna oleh Allah SWT, namun menurut Aisyah Dahlan, sifat hewan tetap ada dan kerap terlihat dalam emosi yang timbul.

Baca Juga: dr Aisyah Dahlan Berikan Tips Melatih Imajinasi Anak: Dibacakan Buku Salah Satunya

"Otak emosi sering disebut sebagai sistem limbik. Sistem limbik juga ada pada hewan mamalia lain. Namun otak manusia lekat dengan otak reptilnya yaitu batang otak yang jalan ke leher. itu punya sifat ular, seperti apa sifatnya? Serang dan kabur," ucap dr Aisyah Dahlan.

Menurutnya, reptil seperti ular tak memiliki emosi yang kerap ada pada hewan mamalia, termasuk manusia. Ular, kata dr Aisyah Dahlan, tak pernah marah dan sedih karena tak memiliki area otak seperti yang dimiliki hewan mamalia.

"Manusia Allah berikan otak reptil karena ada hal-hal tertentu yang kita harus sikapi dengan sikap reptil. Misal, ada gempa, kita langsung kabur," tegasnya.

Tapi, kita tidak lantas melakukan sifat reptil terus menerus, apalagi jika itu berkaitan dengan hal negatif. Otak manusia sudah mampu mengendalikan otak reptil tersebut.

Baca Juga: Mengapa Berduka Terlalu Lama Bisa Bahayakan Kesehatan? Simak Penjelasan dr Aisyah Dahlan

"Sambungan (otak) ke atasnya adalah otak mamalia. lebih variatif emosinya, ada sedih, takut, buru-buru, ada sombong. Bahkan bukan hanya negatif, ada semangat menerima atau bersyukur kedamaian, itu yang positif," kata dr Aisyah Dahlan.

Yang paling membedakan otak manusia dan hewan mamalia lainnya adalah area otak paling depan yang ukurannya lebih lebar. Di situ, yang membuat manusia lebih mampu berpikir secara jernih dan membedakan hal negatif dan positif.

"Pengalaman ibu, pengalaman sama suami, dari panca indera masuk menjadi pengalaman dan masuk ke batang otak. Tapi untuk ke batang otak harus lewati otak reptil dulu, dan itu (sifat reptil dan mamalia) harus belajar dikendalikan sejak kecil," tutur dr Aisyah Dahlan.***

Editor: Encep Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler