MANTRA SUKABUMI - Dokter peneliti sekaligus terapis dr Aisyah Dahlan memberikan pemaparan bagaimana orang tua menyikapi sang anak kerap bermain ponsel atau HP.
Seperti diketahui, di zaman saat ini baik orang dewasa maupun anak-anak sudah tidak asing lagi dengan HP, baik untuk kebutuhan bisnis, sosial maupun sekedar bermain game.
Menurut dr Aisyah Dahlan berpendapat jika seorang anak kerap bermain HP, itu hal yang wajar lantaran sudah zamannya dan orang tua harus menyikapinya dengan bijak.
Baca Juga: dr Aisyah Dahlan Ungkap Ciri-ciri Orang Tua Toxic: Sering Cek HP Anak Salah Satunya
Masih menurut dr Aisyah Dahlan, adapun jika orang tua tidak ingin anaknya tidak bermain HP, maka harus menciptakan permainan non gadget.
"Ini sudah jadi jamannya, kalau ibu mau anaknya tidak mau main gadget terus, maka ibu harus kreatif untuk menciptakan permainan non gadget," ujar dr Aisyah Dahlan seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun TikTok @dr.aisyahdahlan pada Rabu, 17 November 2021.
Lalu, ketika kita sebagai orang tua khawatir anaknya kerap bermain HP bisa berdampak buruk dan ingin mencoba memeriksa kegiatannya, dr Aisyah Dahlan menyarankan agar tidak berperilaku toxic
Sementara toxic sendiri artinya adalah pribadi yang suka menyusahkan dan merugikan orang lain, baik secara fisik maupun emosional.
"Kalau mau cek (HP-nya) bilang baik-baik, terus minta izin. 'bunda bolehkan kalau malam buka HP untuk melihat aja takutnya ada mafia'. Karena ada mafia-mafia yang suka kirim-kirim foto, video. itu pun harus meminta izin," jelas dr Aisyah Dahlan.
Namun, kita akan memeriksa HP lalu anak kita menolaknya karena merasa sudah mengerti maka jangan memaksa dan tetap memberitahunya dengan baik.
Baca Juga: Renungan Habib Luthfi bin Yahya Dahsyatnya Doa Orang Tua Pada Anaknya, Begini Pesannya Pada Anak
"Jadi kalau kita gak diizinin juga beri pesan dengan cara yang baik agar anaknya tidak marah dan lebih mengerti," terang dr Aisyah Dahlan.
Tak hanya itu, dr Aisyah Dahlan pun mengatakan bahwa jika anak laki-laki sering bermain orang tua jangan terlalu berpikiran negatif terlebih dahulu.
Pasalnya, menurut dr Aisyah Dahlan bermainnya anak laki-laki tak lain adalah jika mereka sedang belajar.***