dr Aisyah Dahlan Ungkap Cara Mendeteksi Gejala Depresi Dini pada Anak

18 November 2021, 14:00 WIB
dr Aisyah Dahlan Ungkap Cara Mendeteksi Gejala Depresi Dini pada Anak./ /Pixabay.com/422694

MANTRA SUKABUMI - Berikut cara bagaimana mengenali atau mendeteksi gejala depresi pada anak dari dr Aisyah Dahlan

Dalam salah satu seminarnya, dr Aisyah Dahlan mendapat pertanyaan tentang bagaimana cara mengenali gejala depresi pada anak.

Mendengar hal itu, dr Aisyah menjelaskan bahwa sebelum memasuki fase depresi, ada satu level namanya apati.

Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021

Menurut dr Aisyah, apati adalah sebuah keadaan ketiadaan perasaan atau emosi yang seakan dirinya merasa tidak berguna.

Kemudian dr Aisyah menambahkan, sebelum masuk ke apati ada satu level yang namanya sedih.

“Jika sedih berkepanjangan, entah mungkin tugasnya nggak pernah selesai-selesai atau sedih rasanya kok cuman sendirian dan itu lebih 2 minggu sedihnya, itu bisa turun ke apati.”

kata dr Aisyah Dahlan, dilansir mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Ibnu Ummar Atjeh pada Kamis, 18 November 2021.

“Biasanya, anak yang mengalami fase apati ia cenderung merasa pesimis dan merasa tidak berguna, dan jika apatinya terlalu lama sekitar dua minggu lebih dia bisa depresi.” Lanjutnya.

Ciri-ciri anak yang mengalami depresi biasanya tidak mau bicara sama sekali pada orang tuanya karena sudah tidak ada energi untuk bicara.

Dan jika dibiarkan, si anak akan melakukan hal yang justru akan melukai tubuhnya sendiri, misalnya membenturkan kepalanya ke dinding atau menyayat tubuhnya dengan benda tajam.

Selain stres karena pelajaran yang menumpuk dan suasana sekolah, ada beberapa factor lain yang menyebabkan anak menjadi depresi.

1. Anak memiliki gangguan kecemasan, kesulitan mengontrol emosi dan perilaku atau ADHD, hingga kesulitan belajar.

Baca Juga: Bukan Humor dan Tampan tapi Wanita Suka Bagian ini kata dr Aisyah Dahlan

2. Kehilangan orang yang disayangi, entah karena perceraian ataupun ada salah satu keluarga yang meninggal dunia.

3. Stres dalam keluarga, contohnya hubungan orang tua yang kurang harmonis

4. Faktor genetik dari orang tua yang mempunyai riwayat depresi ataupun riwayat penyakit mental lainnya.

Salah satu jenis perawatan yang bisa dilakukan untuk menghentikan depresi dini pada anak adalah dengan melakukan konseling keluarga atau terapi individu.

Oleh karena itu, peran orang tua disini sangat penting dalam merangkul anaknya ketika sudah sampai fase melukai diri sendiri.

Jangan pernah membentak apalagi menghakimi apa yang dilakukan anak yang justru akan membuatnya semakin depresi. ***

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler