Kumpulan Puisi Ibu Terbaik Karya Penyair Terkenal, Cocok Digunakan untuk Perayaan Hari Ibu 22 Desember 2021

18 Desember 2021, 07:31 WIB
Kumpulan Puisi Ibu Terbaik Karya Penyair Terkenal, Cocok Digunakan untuk Perayaan Hari Ibu 22 Desember 2021 /Pixabay.com/DikaRukmana

MANTRA SUKABUMI - Berikut dapat Anda simak puisi tentang Ibu yang diciptakan oleh penyair terkenal di Indonesia yakni Chairil Anwar, Kahlil Gibran, hingga WS Rendra.

Kumpulan Puisi Ibu ini sangat cocok untuk merayakan Hari Ibu Nasional yang jatuh pada 22 Desember 2021.

Puisi karya Chairil Anwar, Kahlil Gibran, hingga WS Rendra memang sudah tidak diragukan lagi, tiap bait puisi tentunya memiliki makna mendalam.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Kado Sederhana tapi Berkesan yang Cocok untuk Peringati Hari Ibu pada 22 Desember

Untuk lebih lengkapnya, berikut kumpulan puisi untuk peringati Hari Ibu Nasional sebagaimana dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada Sabtu, 18 Desember 2021.

Puisi Ibu Karya Chairil Anwar

Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu...
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu...
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
dan bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun...
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu...

Ibu...
Aku sayang padamu...
Tuhanku....
Aku bermohon pada-Mu
Sejahterahkanlah dia
Selamanya...

Baca Juga: Kumpulan Link Download Twibbon Tema Hari Ibu Nasional 2021, Cocok untuk Profil WA dan Facebook

Puisi Ibu Karya Kahlil Gibran

Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir-bibir manusia.

Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.

kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.

Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita di kala lara, impian kita dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.

Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya.

Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.

Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.

Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.

Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.

Penuh cinta dan kedamaian.

Baca Juga: Momen Hari Ibu 22 Desember, 2 Lirik Lagu Dangdut Keramat Rhoma Irama dan Muara Kasih Bunda Erie Suzan

Puisi Ibu di Atas Debu Karya W.S. Rendra

Perempuan tua yang termangu
teronggok di tanah berdebu.
Wajahnya bagai sepatu serdadu.
Ibu! Ibu!
Kenapa kamu duduk di situ?
Kenapa kamu termangu?
Apakah yang kamu tunggu?

Jakarta menjadi lautan api.
Mayat menjadi arang.
Mayat hanyut di kali.
Apakah kamu tak tahu
di mana kini putramu?

Perempuan tua yang termangu
sendiri sepi mengarungi waktu
kenapa kamu duduk di situ?
Ibu! Ibu!
Di mana rumahmu?
Di mana rumahmu?
Di mana rumah Hukum?
Di mana rumah Daulat Rakyat?
Di mana gardu jaga tentara
yang mau melindungi rakyat tergusur?
Di mana pos polisi
yang mau membela para petani
dari pemerasan pejabat desa?

Ibu! Ibu!
Kamu yang duduk termangu
terapung bagai tempurung di samudra waktu
berapa lama sudah kamu duduk di situ?
Berapa hari? Berapa minggu? Berapa bulan?
Berapa puluh tahun
kamu termangu di atas debu?
Apakah yang kamu harapkan?
Apakah yang kamu nantikan?
Apakah harapan pensiun guru di desa?
Apakah harapan tunjangan tentara
yang kehilangan satu kakinya?
Siapa yang mencuri laba dari rotan di hutan?
Siapa yang menjarah kekayaan lautan?

Baca Juga: 7 Pantun Ucapan Selamat Hari Ibu Unik dan Kekinian, Rayakan 22 Desember dengan Penuh Kasih Sayang

Ibu! Ibu!
Dari mana asalmu?
Apakah kamu dari Ambon?
Dari Aceh? Dari Kalimantan?
Dari Timor Timur? Dari Irian?
Nusantara! Nusantara!
Untaian zambrud tenggelam di lumpur!
Pengantin yang koyak dandanannya
dicemarkan tangan asing
tergolek di kebun kelapa kaya raya.

Indonesia! Indonesia!
Kamu lihatkah itu ibu kita?
Duduk di situ. Teronggok di atas debu.
Tak jelas menatap apa.
Mata kosong tetapi mengandung tuntutan.
Terbatuk-batuk.
Suara batuk.
Seperti ketukan lemah di pintu.
Tapi mulutnya terus membisu.

Indonesia! Indonesia!
Dengarlah suara batuk itu.
Suara batuk ibu itu.
Terbatuk-batuk.
Suara batuk.
Dari sampah sejarah
yang hanyut di kali.

Demikian kumpulan puisi tentang Ibu yang cocok digunakan untuk perayaan Hari Ibu Nasional tanggal 22 Desember 2021.***

Editor: Dea Pitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler