Meski Ekonomi Sedang Resesi Tapi Hidup Tetap Bahagia Bersama Keluarga, Ini Rahasianya

- 16 Januari 2021, 11:03 WIB
Ilustrasi Keluarga bahagia Arya Saloka
Ilustrasi Keluarga bahagia Arya Saloka /Instagram @arya.saloka

Pada umumnya manusia mendambakan hidup kaya, bahagia, tenang, sejahtera dan aman. Harta yang didapat dari cara halal dapat membuat hidupnya kaya, sehat dan tenang. Namun harta yang didapat dari cara haram (tidak benar) menciptakan hidup menjadi tertekan, merasa bersalah, tidak tenang, terkena penderitaan badan (sakit) dan sebagainya.

Baca Juga: Waspada, Handphone Anda Miliki Bahaya yang Mengancam, Salah Satunya Merusak Ginjal

Oleh karena itu mengapa banyak orang kaya tetapi sebenarnya dia miskin. Orang lain melihat, dia sukses dan hartanya banyak. Namun sesungguhnya kehidupannya berada dalam neraka. Penderitaan jiwa dan raga selalu menghiasinya.

Harta yang banyak tetapi tidak membuat kehidupannya tenang dan bahagia. Orang lain memang melihatnya dia kaya dan tampaknya bahagia. Namun sesungguhnya mereka menderita.

Hal tersebut karena rejeki yang dikumpulkan itu didapat dari cara haram.

Allah telah membimbing dan mengajarkan kepada orang beriman bagaimana cara meraih surga, di dunia maupun di akhirat. Harta bisa menjadi neraka dan bisa pula menjadi surga. Karena itu jika manusia mencari harta dengan cara yang halal, Insya Allah selamat dunia dan akhirat.

Baca Juga: Gawat, Dampak Negatif HP Dapat Sebabkan Kerusakan Ginjal dan Gangguan Janin pada Ibu Hamil

Sebagaimana QS al-Baqarah ayat 267, “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari harta usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.

Ayat ini ditunjukan kepada orang-orang beriman, yaitu orang-orang yang yakin bahwa Allah Pemilik rejeki dan Allah Maha Kaya. Melalui ayat ini Allah ingin mengatakan kepada orang-orang beriman hendaknya mengais harga dengan cara yang halal. Yaitu dari hasil usaha yang baik-baik.

Bukankah rejeki hasil dari bekerja itu untuk dinafkahkan. Karena itu sebagai orang beriman, di samping rejeki itu untuk diri sensiri juga untuk zakat, sedekah, dan menyantuni orang lain. Allah memerintahkan agar apa yang dinafkahkan itu berupa rejeki dari pekerjaan yang baik-baik. Maka carilah rejeki dengan cara yang baik-baik dan digunakan untuk sesuatu yang baik pula.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Buku Bersahabat dengan Malaikat Rahmat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah