Keracunan Ikan Buntal, Ini Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan Sebelum Terlambat

- 28 Juni 2021, 21:30 WIB
Ilustrasi ikan buntal.
Ilustrasi ikan buntal. /PIXABAY/



MANTRA SUKABUMI - Baru baru ini di media sosial diberitakan tentang 13 warga Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, dikabarkan keracunan ikan buntal.

Dikabarkan empat orang meninggal dan delapan lainnya dirawat usai diduga keracunan ikan buntal. Tentunya mengingatkan kembali bahwa ikan buntal memiliki senjata mengerikan yang berbahaya.

Dari kejadian tersebut, kita ketahui bahwa ikan buntal merupakan hewan beracun. Ketika dalam keadaan terancam, ikan buntal menggembungkan diri dan melepaskan racun dari kulit yang dikenal sebagai Tetrodotoxin atau TTX, bahan kimia yang 100 kali lebih beracun dari sianida.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Selain itu, ikan buntal juga dapat mengeluarkan cukup racun dalam hatinya yang mampu menewaskan 30 orang dewasa.

Siapa saja yang terkena racun ikan buntal ini dapat mengalami mati rasa, kelumpuhan otot, pusing, gagal jantung, hingga kematian.

Ikan buntal sejatinya memiliki empat gigi. Dua di bagian atas dan dua di bagian bawah. Keduanya menyatu sehingga terlihat seperti satu gigi besar sehingga terlihat seperti tikus.

Pada faktanya, gigi ikan buntal ini terus mengalami pertumbuhan, sehingga untuk menjaganya tetap pendek, mereka menggunakan gigi mereka untuk membuka kerang, memakan karang atau alga, serta ikan-ikan di dasar lautan.

Nama racun yang terkandung dalam ikan buntal adalah tetrodotoksin. Tetrodotoksin merupakan salah satu racun paling mematikan yang secara alami ditemukan di alam.

Racun tersebut bahkan disebut lebih mematikan dari sianida dan dapat menyebabkan kematian hanya dalam hitungan menit setelah tertelan.

Tetrodotoksin adalah racun yang tidak mati meski dibekukan atau dipanaskan. Ini berarti, memasak makanan tidak akan menghilangkan racun ini.

Gejala keracunan biasanya muncul setelah 10-45 menit setelah mengonsumsi Ikan Buntal.

Baca Juga: Hati-hati Meski Baik untuk Tubuh, Ternyata Madu Bisa Berbahaya bagi Kesehatan, Salah Satunya Keracunan

Gejala yang pertama kali muncul adalah paraestesia oral (mati rasa di daerah bibir, lidah dan mulut). Gejala tersebut juga disertai dengan mual, muntah, diaforesis (berkeringat hebat), hipersalivasi (peningkatan produksi air liur), sakit perut, pusing, kesulitan menelan dan kesulitan berbicara dapat muncul.

Rasa tidak enak badan, kelemahan otot, kelumpuhan bertahap dimulai dari tungkai bawah lalu naik ke bagian tubuh lain. Kematian biasanya dapat terjadi pada 24 jam pertama setelah memakan ikan buntal yang mengandung racun.

Dikutip mantrasukabumi.com dari ik.pom.go.id, berikut pertolongan pertama yang harus dilakukan saat keracunan Ikan Buntal:

1. Rangsang muntah apabila korban masih sadar, dan tidak mengalami kesulitan dalam menelan makanan/minuman maupun berbicara.

2. Tidak boleh memasukkan makanan atau minuman bila korban sedang tidak sadar atau mengalami kesulitan dalam menelan

3. Segera bawa korban ke pelayanan kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan pertolongan.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ik.pom.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah