MANTRA SUKABUMI – Perilaku anak-anak, sering kali membuat para orang tua tidak sanggup untuk menahan dan menekan emosi.
Proses menahan dan menekan emosi ini tidaklah mudah, terkadang berdampak pada prilaku menghardik, bahkan bisa jadi sampai mencubit.
Mengenai hal tersebut, dr Aisyah Dahlan memberikan penjelasan akan dampak menahan dan menekan emosi serta perbadaannya.
Baca Juga: Apa yang Sebenarnya Anak Remaja Butuhkan dari Orang Tua? Simak Penjelasan dr Aisyah Dahlan
Berikut penjelasan yang disampaikan oleh dr Aisyah Dahlan, sebagiamana dilihat mantrasukabumi.com dari vidio yang diunggah di kanal YouTube ALID TV, tanggal 19 Oktober 2021.
Membedakan menahan dan menetap, dalam manajemen emosi ada yang menekan namanya supresif, ada yang mengumbar namanya ekspresif, yang menahan namanya rilising.
Kalau menekan atau supresif akhirnya keluar juga, supresif cuman diem doang, terus di tekan, kemudian emosinya keluar.
Ada juga orang tua atau guru yang ekspresif, baru juga anak ya melakukan kehilafan, dia langsung umbar amarahnya, langsung marah-marah.
Adapun menahan atau rilising inilah yang disebut sabar, menahan itu bukan diam atau tidak seperti supresif. Lalu kalau bedanya dengan supresif apa?,