Selain Watak, Ada Faktor Lain yang Bisa Buat Orang Jadi Pelupa, Begini Penjelasan dr Aisyah Dahlan

- 26 Oktober 2021, 16:25 WIB
Selain Watak, Ada Faktor Lain yang Bisa Buat Orang Jadi Pelupa, Begini Penjelasan dr Aisyah Dahlan./
Selain Watak, Ada Faktor Lain yang Bisa Buat Orang Jadi Pelupa, Begini Penjelasan dr Aisyah Dahlan./ /pixabay/ danymena88

MANTRA SUKABUMI – Ada banyak faktor yang menyebabkan orang jadi pelupa, salah satunya karena watak ektrovert yang ketika melakukan sasuatu cingin cepat atau terburu-buru.

Apalagi kalau yang punya watak ektrovert itu perempuan, dimana corpus colloseum perempuan lebih tebal sehingga sering bisa sambil ngomong sambil taruh barang.

Dalam hal ini, dr Aisyah Dahlan menjelaskan bahwa selain watak, ada faktor lain yang bisa buat orang jadi pelupa.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Berikut penjelasan yang disampaikan oleh dr Aisyah Dahlan, sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari vidio yang diunggah di kanal YouTube ALID TV, tanggal 26 Oktober 2021.

Adapun dr Aisyah Dahlan menyabutkan bahwa, orang jadi pelupa itu bukan karena salah didik, namun nanti ada tambahannya, namanya faktor kontntribusi.

Faktor kontribusinya apa?, misalnya adakah hipertensi, adakah diabetes, pernahkah terbentur, atau pernahkah jatuh.

Kemudian bagaimana oksigen disekitar, apakah tinggal di daerah yang banyak pabriknya?, itu nanti mempengaruhi oksigen sampai di otak.

“Tinggal dilihat, oh tensinya rendah, orang yang tensinya rendah mompa jantungnya kurang, sehingga oksigen kurang ke atas, maka gimana caranya untuk tensinya lebih baik”, kata dr Aisyah Dahlan.

“Oh tensinya tinggi, kalau tinggi malah suka kecepetan gitu, makanya listriknya jadi mengumbar marah, gimana ya saya terapi untuk stabil gitu”, lanjut bu Aisyah.

“Misalnya gula, gula itu paling sering sekali nanti membuat hal-hal yang tadi disampaikan, salah stunya pelupa”, tambahnya.

Baca Juga: Mengenali Watak Anak dari Guratan Wajah, Simak Penjelasan dr Aisyah Dahlan

“Karena glukosa atau kadar gula yang dia jalan bebas di darah, itu mengganggu semua organ termasuk otak nanti”, ungkapnya.

“Nah jadi gimana caranya, ikhtiar kontrol gulanya dengan terapi gitu ya, mau yang holistik kah atau mau yang ke dokter penyakit dalam, hal itu ikhtiar kita ya seperti itu”, tegasnya.

“Adakah kita pernah jatuh terbentur, kalau pernah jatuh terbentur ya sudah, oke barangkali waktu terbentur itu yang bikin saya seperti ini”, kata bu Aisyah.

“Sudahlah dasarnya wataknya ekstrovert dan perempuan, mau cepat-cepat, dan karena kebentur itu makanya saya harus tenang dulu”, tambahnya.

“Nanti ya faktor-faktornya karena dia multifaktorial, tapi yang pasti sih karena watak sama karena perempuan”, pungkasnya.***

 

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah