Usia Ideal Sekolahkan Anak Perempuan dan Laki-Laki Menurut dr Aisyah Dahlan

- 16 November 2021, 13:30 WIB
ilustrasi anak sekolah. Syarat BLT Anak Sekolah 2021, Lengkap dengan Cara Daftar dan Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id
ilustrasi anak sekolah. Syarat BLT Anak Sekolah 2021, Lengkap dengan Cara Daftar dan Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id /Pixabay/stokpic

MANTRA SUKABUMI – dr Aisyah Dahlan mengutarakan usia ideal sekolahkan anak perempuan dan laki-laki.

Menurut dr Aisyah Dahlan perkembangan otak perempuan dan laki-laki tidaklah sama sehingga usia ideal menyekolahkan anak perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan.

dr Aisyah Dahlan menjelaskan bahwa secara perkembangan neurosains anak laki-laki dan perempuan berbeda, maka usia ideal sekolahkan anak harus memperhatikan kematangan otak mereka.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Di otak manusia ada sel neuron yang terdiri dari kabel yang tersambung sambung untuk membentuk sebuah informasi dan memori.

Setiap ada informasi yang masuk di dalam otak kebalik lewat mata, telinga, hidung, mulut, atau perabaan itu akan membentuk sebuah Informasi dan memori.

Apabila kita memasukkan anak ke sekolah yang kurikulumnya tidak ramah pada perkembangan otak anak, maka akan terjadi suatu pemaksaan di sambungan otak.

Menurut penelitian seorang neurolog dari University California San Francisco, sambungan otak anak laki-laki dan anak perempuan ada perbedaan.

Otak manusia terdiri dari otak besar dan otak kecil, dan otak kecil ini terbagi dua yaitu kanan dan kiri.

“Anak perempuan dari usia 0 hari sampai 6 tahun itu otak kiri kanannya seimbang sambungannya, kiri biasanya otak analisa dan kanan biasanya otak rileks atau otak kreativitas,” kata dr Aisyah Dahlan dikutip mantrasukabumi.com dari video yang dilihat pada kanal Youtube Andromeda Channel pada hari Selasa 16 November 2021.

Otak sebelah kiri biasanya biasanya lebih condong kepada matematika, bahasa, keteraturan, hal-hal detail, dan prakarya. Sedangkan otak kanan lebih fokus kepada hal-hal seperti warna, musik, imajinasi, dan permainan.

“Makanya kalau diajarkan masuk suatu PAUD misalnya, atau masuk ke suatu TK, yang mengajarkan tentang analisa dan tentang kreativitas, anak perempuan bisa,” lanjut dr Aisyah Dahlan.

Anak perempuan sejak usia 3 tahun sudah bisa diajarkan matematika, membaca, bahkan menganalisa.
Sedangkan anak laki-laki, sejak usia 0 hari sampai 6 tahun, yang berkembang lebih dahulu baru sambungan-sambungan di otak kanan.

Baca Juga: Amati Laki-laki Hobi Mancing dr Aisyah Dahlan: Bukan Bengong Nunggu Umpan dimakan Ikan Tapi Dia Mikir!

Itulah mengapa anak laki-laki cenderung senang bermain, karena otak kanannya yang berkembang terlebih dahulu.

“Kalau masukkan sekolah anak laki-laki, yang sekolahnya memaksa harus belajar, membaca dari dini, atau kemudian harus belajar itung-itungan dari dini, kasihan ya anak laki-laki,” pungkasnya.

Menurut dr Aisyah Dahlan, anak laki-laki bukan tidak bisa belajar membaca atau belajar berhitung sejak dini, tapi harus dilengkapi alat peraga saat proses pembelajarannya, karena otak kanannya yang berkembang lebih dulu.

“Kalau anak perempuan memang kiri kanannya sudah dari kecil itu Allah persiapkan. Kenapa, karena besarnya perempuan menjadi lbu, mau jadi istri,” lanjutnya.

Kekinian pemerintah membuat peraturan sekolah di usia minimal 7 tahun, karena memang berdasarkan penelitian para ahli di usia enam tahun otak laki-laki baru siap untuk belajar.

“Jadi kalau tujuh tahun anak laki-laki baru masuk SD itu lebih aman. Sedangkan anak perempuan 6 tahun masuk SD itu lebih mudah karena otak kiri dan kanannya sudah seimbang,” jelas dr Aisyah Dahlan.

Apabila kita sebagai orang tua tidak bijak tentang masalah ini, hal ini akan berdampak saat anak usia pertengahan SD, dia akan menjadi anak yang malas.

Kapan terjadi keseimbangan otak kanan dan kiri pada anak laki-laki? dr Aisyah Dahlan menjelaskan bahwa di usia 18 tahun keatas sambungan otak kanan dan kiri pada anak laki-laki akan seimbang.

Maka dari itu, untuk para orang tua yang memiliki anak laki-laki yang masih kecil, sabar dan dampingi saja terus dengan penuh semangat dan penuh keikhlasan.***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah