Bagaimana Cara Atasi Tantrum pada Anak? Begini Saran dr Aisyah Dahlan untuk Orang Tua

- 19 November 2021, 20:15 WIB
dr Aisyah Dahlan beri saran untuk orang tua dalam mengatasi penyakit tantrum pada anak
dr Aisyah Dahlan beri saran untuk orang tua dalam mengatasi penyakit tantrum pada anak /*/mantrasukabumi.com//instagram @draisahdahlan

MANTRA SUKABUMI - Tantrum adalah luapan emosi yang sering terjadi pada anak, yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit hingga berteriak.

Menganai hal tersebut seorang ahli usia 38 tahun yakni dr Aisyah Dahlan jelaskan cara atasi tantrum pada anak.

Menurut dr Aisyah Dahlan anak usia dua sampai delapan tahun seringkali mengalami tantrum.

Baca Juga: Tak Mesti Beri Uang, Begini Cara Mudah Bahagiakan Orang Tua dari Gus Baha

Hingga selanjutnya dr Aisyah Dahlan menyarankan orang tua untuk memperhatikan tantrum pada anak.

Apakah tantrum sering terjadi atau jarang, seperti setiap hari atau hanya sebulan sekali, simak penyebab dan cara atasinya.

“Kalau ada pencetus, dilihat apakah karena dia capek, apa karena ngantuk, apa karena lapar, apa karena haus, apa karena bosen,” ujar dr Aisyah Dahlan sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan, CHt pada Jumat, 19 November 2021.

Jika tantrum terjadi maka saat itulah orang tua harus jeli untuk mengetahui dan memahami mengapa anak bisa tantrum.

Karenanya, dr Aisyah Dahlan menyuruh orang tua untuk melihat dan bertanya apa yang sedang dirasakan oleh anak saat itu.

Sebagian anak-anak tidak bisa mengungkapkan perasaannya dengan baik, terlebih bagi anak-anak balita yang kemampuan komunikasinya belum matang.

Hal tersebut membuat mereka memilih jalan tantrum untuk mengungkapkan emosinya.

“Adapun cara agar anak tidak cepat tantrum, pertama, kita pelajari dulu, dia wataknya yang mana,” kata dr Asiyah Dahlan.

Baca Juga: 4 Syarat Wanita Masuk Surga dengan Mudah, Kata Ustadzah Oki Setiana Dewi Bisa Lewat Pintu Mana Saja

Kedua, jika anak sudah mulai merengek, maka tanyakan apakah dia lapar, ngantuk dan sebagainya.

Misalnya apabila anak lapar, maka berilah dia makan. Jika orang tua malah beralasan untuk tidak memenuhi kebutuhan anak tersebut, menurut dr Aisyah Dahlan, itulah yang keliru.

Jika anak tantrum hampir setiap hari atau minggu, dalam artian sering, dr Aisyah Dahlan menanyakan apakah anak tersebut berkebutuhan khusus atau memiliki diagnosis seperti hiperaktif, autisme, dan lain-lain.***

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah