Seperti diketahui sebutan mainan berupa dua bola ini yang paling populer di Indonesia yakni lato-lato. Namun di setiap daerah lato-lato juga memiliki sebutan yang beragam.
Di Jawa Barat, lato-lato biasa disebut dengan mainan nok-nok dan hampir sama dengan penyebutan di daerah Nusa Tenggara Timur. Sedangkan di Jawa Tengah, mainan ini disebut etek-etek.
Di sejumlah daerah di Indonesia, benda ini dikenal juga sebagai Katto-katto, Etek-etek, Nok-nok, dan Toki-toki.
Tak mau kalah di wilayah Makasar Sulawesi selatan, permaina lato-lato juga punya penyebutan tersendiri yaitu katto-katto. Hampir mirip ya dengan lato-lato
Sementara di luar negeri, Lato-lato pun disebut sebagai Clackers, Click-clacks, Knockers, Ker-Bangers, dan Clackers.
3. Bukan Berasal dari Indonesia
Meskipun lato-lato bayak dijumpai di Indonesia sejak tahun 1980-an, ternyata mainan viral ini pertama kali muncul pasa tahun 1960 dan populer di Amerika pada 1970-an.
Di benua Amerika, lato-lato disebut dengan istilah clankers. Tetapi karena pada zaman tersebut lato-lato memakan korban jiwa, akibatnya permainan ini tidak bertahan lama dan dilarang oleh pejabat setempat.
Pada awal munculnya lato-lato mainan ini bukan terbuat dari bahan atau material plastik, namun menggunakan bahan kaca.