Nasi Tiwul merupakan hasil olahan dari tepung ubi kayu( cassava) lewat proses tradisional, ialah tepung cassava ditambahkan air sampai basah serta dibangun butiran- butiran yang seragam dengan dimensi sebesar biji kacang hijau serta dikukus sepanjang 20- 30 menit.
Nasi tiwul dikala ini telah tidak sering ditemukan serta cuma terdapat di sebagian rumah makan di Pacitan.
Perihal ini disebabkan terdapatnya asumsi kalau nasi tiwul merupakan santapan buat warga kampung serta ndeso sebab di zaman dahulu cuma orang kaya yang sanggup membeli beras.
Sementara itu, nasi tiwul adalah olahan santapan pokok yang mempunyai kalori serta gula lebih rendah daripada nasi putih biasa.
Apalagi, nasi tiwul baik disantap oleh pengidap diabet melitus.
Pacitan adalah salah satu wilayah penghasil ikan tuna. Warga setelah itu berupaya mencerna ikan tuna jadi santapan yang sanggup menarik turis.
Salah satu hasil olahan itu merupakan Tahu berbahan Tuna.
Ikan tuna selaku bahan bawah utama dipisahkan dari tulangnya sampai bersih, digiling, dicampur bumbu serta tepung tapioka.
Setelah itu diaduk jadi adonan kemudian dimasukkan kedalam ketahui yang lebih dahulu dibelah 2 serta digoreng terlebih dulu.